get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertamina Patra Niaga Tegas Berantas SPBU Curang di Yogyakarta

Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi: Guguran Lava Sejauh 1,5 Km ke Kali Bebeng

Jum'at, 02 Agustus 2024 | 06:21 WIB
header img
Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi: Guguran Lava Sejauh 1,5 Km ke Kali Bebeng (Pos Babadan)

MAGELANG, iNewsJoglosemar.id - Aktivitas Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah, berada pada Level III (Siaga). Dari periode pengamatan Jumat (2/8//2024) pukul 00:00 - 06:00 WIB, beberapa fenomena penting terdeteksi, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang perlu diwaspadai oleh masyarakat sekitar.

Pengamatan visual menunjukkan gunung api tertutup kabut dengan asap kawah nihil. Cuaca di sekitar Gunung Merapi mendung dengan angin lemah ke arah barat. Terdapat tiga kali guguran lava yang teramati ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter, menandakan potensi bahaya yang masih aktif.

Klimatologi di sekitar Merapi menunjukkan suhu udara berkisar antara 16.9-18.9°C dengan kelembaban mencapai 79-99%. Tekanan udara bervariasi antara 768-918.9 mmHg. Kondisi cuaca yang mendung dan angin lemah menambah tantangan dalam pengamatan aktivitas vulkanik.

Pengamatan kegempaan mencatat 29 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-53 mm dan durasi 31.4-145.8 detik, serta dua kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 7-19 mm, S-P 0.7 detik, dan durasi 7.8-8.16 detik. Aktivitas kegempaan ini menandakan adanya suplai magma yang terus berlangsung dan potensi terjadinya awanpanas guguran.

Berdasarkan data yang ada, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara, bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Material vulkanik dari letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Rekomendasi untuk masyarakat adalah tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu, masyarakat harus mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. Gangguan akibat abu vulkanik juga harus diantisipasi, terutama dalam menjaga kesehatan dan keselamatan.

Jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas Gunung Merapi, tingkat aktivitas akan segera ditinjau kembali. Masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada, serta selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait perkembangan terbaru dari aktivitas Gunung Merapi.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut