Produk-produk unggulan yang akan dipasarkan di CRECO sangat beragam, mencakup sektor kuliner, kerajinan kayu, batik, dan makanan khas Blora seperti pecel dan keripik tempe. Dengan keragaman ini, CRECO diharapkan dapat menjadi daya tarik utama bagi pengembangan ekonomi di wilayah tersebut.
Arief juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada di Blora. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan SKK Migas - EMCL akan menjadi kunci keberhasilan program CRECO dalam jangka panjang.
Selain fokus pada pengembangan UMKM, Bupati Arief juga menggarisbawahi potensi sumber daya alam di Blora, terutama di sektor minyak dan gas. Jumlah sumur tua di Blora mencapai ratusan, dan pemerintah setempat berencana untuk terus meningkatkan pengelolaannya agar memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.
"Blora memiliki banyak sumur tua yang dapat dikembangkan. Kami sedang melakukan pengukuran dan evaluasi untuk memastikan bahwa sumber daya ini dapat dikelola dengan baik. Sumur-sumur ini memiliki potensi besar, dan dengan pengelolaan yang tepat, kami yakin dapat meningkatkan perekonomian daerah," ujar Arief.
UMKM Meningkat Pesat
CRECO merupakan salah satu contoh sektor migas dapat berkontribusi langsung terhadap pengembangan ekonomi lokal melalui program CSR yang tepat sasaran. EMCL, sebagai operator Blok Cepu, terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekonomi di wilayah operasi mereka.
“Keputusan Pemkab Blora untuk mendukung sinergi dengan SKK Migas dalam program CRECO didasarkan pada Perda Kabupaten Blora Nomor 14 Tahun 2022 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro,” kata Sri Sudarningsih, Kepala Seksi UKM Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Blora.
“Kami memproyeksikan Cepu sebagai sentra ekonomi di kawasan Blora timur, dan CRECO adalah bagian dari upaya kami untuk memberdayakan UMKM.”
Sri juga menjelaskan Pemkab Blora melihat peran CRECO dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Dalam hal kolaborasi, Sri mengatakan bahwa Pemkab Blora bekerja sama dengan SKK Migas -EMCL untuk memastikan pelaksanaan program CRECO sesuai rencana.
“Kami fokus pada penguatan dan pengembangan kualitas usaha mikro, serta memberikan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan kepada calon pelaku usaha. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan daya saing UMKM di Blora,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, “Jumlah UMKM yang terlibat dalam CRECO kini mencapai 150, meningkat pesat dari sebelumnya. UMKM unggulan yang muncul termasuk berbagai olahan makanan khas Cepu, fashion, batik, dan kerajinan tangan. Pemkab Blora mendukung mereka dengan berbagai cara, termasuk fasilitasi perizinan, branding, packaging, dan akses permodalan.”
Editor : Enih Nurhaeni