SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Microsleep adalah kondisi yang dapat membahayakan pengendara karena menyebabkan hilangnya kesadaran selama beberapa detik. Meskipun terjadi dalam waktu sangat singkat, microsleep dapat berakibat fatal, terutama jika terjadi saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Sebagai ilustrasi, tidur sejenak selama 1 detik dengan kecepatan 50 km/jam dapat membuat kendaraan meluncur sejauh 13,89 meter tanpa kendali.
Microsleep umumnya terjadi karena kurang tidur, namun faktor psikologis seperti rasa bosan atau jenuh saat berkendara juga dapat memicunya. Ketika kondisi jalan yang monoton dan lingkungan yang tenang tidak memberikan stimulasi, otak secara otomatis mencoba beristirahat, meskipun mata tetap terbuka.
"Rasa bosan yang berkepanjangan dapat memicu stres otak, sehingga meningkatkan risiko microsleep," ujar Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah.
Untuk mengurangi risiko microsleep akibat kebosanan, pengendara disarankan merencanakan rute yang lebih menarik atau beragam. Jalan yang berkelok atau memiliki pemandangan indah dapat memberikan stimulasi pada otak, sehingga pengendara tetap waspada. Oke juga menambahkan, berkendara bersama teman atau beristirahat secara berkala dapat membuat perjalanan lebih menyenangkan dan menurunkan risiko kelelahan. Keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan.
Editor : Enih Nurhaeni