Perjalanan Kereta Terganggu akibat Banjir, KAI Konfirmasi Keterlambatan hingga 2 Jam

GROBOGAN, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Gangguan banjir yang merusak jalur kereta api Gubug-Karangjati menyebabkan beberapa kereta api mengalami pengalihan rute dan keterlambatan hingga 2 jam. Rekayasa pola operasi dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang untuk memastikan perjalanan kereta api tetap berlangsung meskipun ada gangguan pada jalur utama.

Franoto Wibowo, Manager Humas Daop 4 Semarang KAI, menjelaskan bahwa pengalihan rute dilakukan pada beberapa kereta api yang melintas di jalur Gubug-Karangjati. "Adapun KA yang menerapkan rekayasa pola operasi dengan mengalihkan rute perjalanan hingga saat ini antara lain KA 108 Jayabaya, KA 185 Blambangan Ekspres, dan KA 64 Sembrani," ujar Franoto.

Baca Juga

Daftar Kereta Api yang Mengalami Pengalihan Rute di Grobogan akibat Banjir

Pengalihan rute ini memengaruhi jadwal keberangkatan kereta api dan menyebabkan keterlambatan perjalanan hingga dua jam. KAI terus memantau situasi dan memberikan update kepada penumpang terkait perubahan jadwal dan kondisi perjalanan kereta.

Untuk mengatasi gangguan ini, kereta yang melintas dialihkan melalui jalur alternatif yang lebih aman meskipun memerlukan waktu tempuh lebih lama. Proses pengalihan dilakukan demi menjaga keselamatan penumpang dan kru kereta api.

Penumpang yang terdampak pengalihan rute ini disarankan untuk memeriksa jadwal keberangkatan mereka dan memperhitungkan kemungkinan keterlambatan yang dapat terjadi. KAI juga meminta agar penumpang mengutamakan keselamatan dan memperhatikan informasi yang diberikan terkait perjalanan mereka.

Baca Juga

2 KA Dialihkan ke Jalur Kertosono–Madiun–Solo Jebres Akibat Banjir

Meskipun ada keterlambatan, KAI memastikan bahwa pelayanan dan keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama. Semua upaya dilakukan untuk meminimalkan dampak gangguan yang terjadi di jalur kereta Gubug-Karangjati.

Sebagai langkah pencegahan, KAI juga mempercepat perbaikan jalur kereta yang rusak agar perjalanan kereta api dapat kembali normal dalam waktu dekat.

Editor : Enih Nurhaeni