503 Kepala Daerah Ikuti Retreat di Magelang, Gubernur Jateng Turut Berpartisipasi

MAGELANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, resmi memulai kegiatan retreat kepala daerah di kampus Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Jumat, 21 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan dan wawasan kebangsaan para kepala daerah.

Sebelum berangkat ke Akmil, Ahmad Luthfi terlebih dahulu menjalani tes kesehatan di Resimen Induk (Rindam) IV Diponegoro sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam kesempatan itu, ia tampak mengenakan seragam loreng layaknya militer, seragam yang juga dipakai oleh ratusan kepala daerah lainnya yang turut serta dalam kegiatan ini.

Baca Juga

Selesaikan Pidato Perdana, Bupati Grobogan Langsung ke Magelang untuk Retreat

Setelah proses pemeriksaan kesehatan selesai, rombongan kepala daerah diberangkatkan ke Akmil Magelang menggunakan belasan bus militer yang difasilitasi oleh Kodam IV Diponegoro. Ahmad Luthfi bersama peserta lainnya tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB.

Dalam keterangannya sebelum keberangkatan, Ahmad Luthfi mengaku siap menjalani seluruh rangkaian kegiatan retreat yang berlangsung selama sepekan.

"Saya cukup santai dan tenang mengikuti kegiatan yang akan saya lakukan," ujarnya.

Baca Juga

Instruksi Tegas Megawati: Kepala Daerah PDIP Diminta Tak Hadiri Retreat usai Hasto Ditahan

Retreat kepala daerah ini akan berlangsung pada 21-28 Februari 2025 dengan agenda utama memperkuat kapasitas kepemimpinan para peserta. Beberapa materi yang akan diberikan antara lain pemahaman mendalam tentang tugas dan fungsi kepala daerah, pembahasan Asta Cita yang mencakup berbagai isu strategis, serta penanaman wawasan kebangsaan.

Sementara itu, dalam konferensi pers di Akmil Magelang, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyampaikan bahwa pada tahap pertama ini, sebanyak 503 kepala daerah telah diundang untuk mengikuti retret.

"Pada tahap kedua nanti, retreat akan diperuntukkan bagi 40 kepala daerah lainnya yang pelantikannya masih menunggu putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK)," jelas Bima Arya.

Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk pemimpin daerah yang lebih sigap, tangguh, serta memiliki visi kebangsaan yang kuat dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Editor : Enih Nurhaeni