get app
inews
Aa Text
Read Next : 503 Kepala Daerah Ikuti Retreat di Magelang, Gubernur Jateng Turut Berpartisipasi

DPRD Jateng Dorong Pelestarian Budaya di Sekolah, Nyadran hingga Sambatan Perlu Diajarkan 

Senin, 24 Februari 2025 | 10:06 WIB
header img
DPRD Jateng Dorong Pelestarian Budaya di Sekolah, Nyadran hingga Sambatan Perlu Diajarkan  (Ist)

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk kepribadian dan karakter generasi muda melalui nilai-nilai budaya. Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, menekankan pentingnya pengintegrasian nilai-nilai sosial dan budaya dalam sistem pendidikan guna menciptakan individu yang cerdas secara intelektual serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi. 

“Ini merupakan upaya untuk menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga peduli, berempati, dan mampu berfungsi dalam masyarakat yang beragam,” ujarnya, Senin (24/2/2025). 

Menurut Sarif, nilai-nilai sejarah dari para pejuang bangsa dan raja-raja Nusantara perlu terus diajarkan kepada peserta didik. Pendidikan sejarah ini diharapkan dapat membentuk karakter kebangsaan, jiwa gotong-royong, kepemimpinan, serta kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, ia mengingatkan bahwa pendidikan karakter berbasis budaya bukan hanya tanggung jawab sekolah semata. Masyarakat juga memiliki peran dalam menjaga dan meneruskan nilai-nilai budaya kepada generasi penerus. 

“Di masyarakat bisa dilakukan dengan menjaga tradisi-tradisi yang ada. Misalnya saja sopo tonggo, harus terus dikuatkan lagi. Sehingga apa yang diterima di sekolah juga benar-benar diterapkan di masyarakat,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. 

Berbagai tradisi lokal seperti nyadran, merti desa, sedekah bumi, sambatan, dan gugur gunung juga harus dilestarikan. Sarif menilai tradisi-tradisi tersebut merupakan simbol kebersamaan yang dapat memperkuat persatuan bangsa serta membangun semangat gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat. 

“Nilai-nilai luhur ini harus dilestarikan dari generasi ke generasi. Melalui gotong royong, kita belajar pentingnya saling bantu, saling menghargai, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,” terangnya. 

Dengan adanya sinergi antara sekolah dan masyarakat dalam menjaga serta mengajarkan budaya lokal, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya berwawasan luas, tetapi juga memiliki karakter kuat dalam menjunjung nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman.

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut