Mendesak! Gubernur Jateng Minta Kementerian PU Normalisasi Sungai Wulan dan Lusi 

KUDUS, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera melakukan normalisasi terhadap Sungai Wulan dan Sungai Lusi yang melintasi Kabupaten Kudus dan sekitarnya. Menurutnya, langkah ini mendesak dilakukan untuk mengurangi risiko banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut. 

Dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat, agama, buruh, dan instansi pemerintah di Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (5/3/2025), Luthfi mengungkapkan bahwa Pemprov Jateng sudah lama mengusulkan program normalisasi dua sungai tersebut ke pemerintah pusat. 

Baca Juga

Jalur Pantura Timur Minim Penerangan, Buruh Khawatir Saat Berangkat Kerja 

“Kudus dan Demak itu kena dampak dari Sungai Wulan dan Lusi. Dulu sudah koordinasi dengan Kementerian PU untuk normalisasi,” ujar Luthfi. 

Ia menegaskan bahwa normalisasi bukan hanya penting untuk mencegah banjir, tetapi juga menunjang kebutuhan air bagi sektor pertanian. Dengan kondisi sungai yang lebih baik, aliran air dapat lebih terkontrol sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas. 

Luthfi menambahkan bahwa Pemprov Jateng telah menyiapkan anggaran untuk mendukung program perbaikan infrastruktur, termasuk upaya mitigasi banjir. Namun, langkah ini membutuhkan dukungan lebih lanjut dari pemerintah pusat agar normalisasi sungai bisa segera terealisasi. 

Baca Juga

Ahmad Luthfi Siapkan Pergub Day Care, Buruh di Kawasan Industri Bisa Lebih Tenang 

Selain isu normalisasi sungai, dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai aspirasi dari masyarakat, termasuk buruh yang mengeluhkan biaya penitipan anak, kondisi infrastruktur jalan di Jalur Pantura Timur, serta minimnya penerangan yang membahayakan pekerja yang berangkat dini hari atau pulang larut malam. 

Dengan berbagai permasalahan yang ada, Luthfi menegaskan bahwa Pemprov Jateng akan terus berupaya mencari solusi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta stakeholder terkait untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Editor : Enih Nurhaeni