Dwi Laily Sukmawati Resmi Pimpin Balai Bahasa Jateng, Siap Perkuat Program 2025

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah mengalami pergantian kepemimpinan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., secara resmi melantik Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., sebagai Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Pelantikan berlangsung pada 24 Februari 2025 di Gedung A, Kantor Kemendikdasmen, Jakarta.
Dwi Laily Sukmawati menggantikan Dr. Syarifuddin, M.Hum., yang kini menjabat sebagai Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah.
Sebagai bentuk perkenalan sekaligus koordinasi awal, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menggelar acara penyambutan Dwi Laily Sukmawati pada Kamis, 6 Maret 2025, di Aula Cipto Mangunkusumo. Acara tersebut menjadi ajang bagi Laily, sapaan akrabnya, untuk menyampaikan visi dan strategi dalam memimpin lembaga tersebut.
Dalam sambutannya, Laily menegaskan bahwa dirinya akan mempertahankan serta meningkatkan capaian positif yang telah diraih oleh Balai Bahasa Jateng sebelumnya. Salah satu langkah awal yang akan dilakukan adalah menggelar rapat koordinasi dengan para koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) untuk menyusun program kerja tahun 2025.
“Mari kita utamakan komunikasi, Bapak/Ibu. Apa yang belum dilakukan dan sudah teragenda pada tahun 2025, mari segera kita laksanakan ini,” ungkap Laily di Aula Cipto Mangunkusumo, Kamis (6/3/2025).
Laily, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Bahasa Provinsi Bengkulu, juga berencana meningkatkan pemanfaatan laman dan media sosial sebagai sarana informasi publik terkait kegiatan dan layanan Balai Bahasa Jateng. Langkah ini sejalan dengan arahan dari pimpinan sebelumnya untuk memperluas jangkauan layanan bahasa dan sastra kepada masyarakat.
Selain seremoni penyambutan, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk membahas program kerja tahun 2025. Para pegawai Balai Bahasa Jateng bersama Laily menyusun linimasa pelaksanaan kegiatan agar program-program yang telah direncanakan dapat segera direalisasikan.
Editor : Enih Nurhaeni