Ruko Kecil, Peran Besar: Agung Sulap Etalase Usaha Jadi Panggung Kolaborasi UMKM

Etalase UMKM
Produk yang ditampilkan pun beragam, mulai dari jamu herbal buatan Agung, makanan ringan, kerajinan tangan, sayuran dan buah organik, hingga produk UMKM lain. Semua disusun rapi di rak-rak pajang yang disediakan secara terbuka.
Agung sendiri sudah aktif sebagai anggota Rumah BUMN Semarang sejak 2019. Ia mengaku banyak belajar dari program pelatihan dan bazar yang diselenggarakan, seperti saat ikut Bazar Simpedes 2022 di Stadion Tri Lomba Juang Semarang.
“Waktu itu semua produk kita dibeli BRI. Jadi bukan hanya dipajang, tapi langsung dihargai,” kenangnya.
Dari sinilah lahir semangat untuk membuat ruang pajang tetap yang tidak tergantung momen pameran. Menurut Agung, banyak pelaku UMKM belum punya tempat untuk menampilkan produk mereka secara konsisten.
“Pameran cuma beberapa hari. Setelah itu kita gak tahu mau jualan di mana. Jadi ruko ini bisa jadi tempat tetap untuk itu,” tuturnya.
Lokasi ruko yang strategis di dekat kampus juga memberikan keuntungan tambahan. Banyak mahasiswa yang mampir untuk membeli produk lokal, sekaligus memesan ulang produk yang mereka sukai.
“Biasanya mereka beli camilan, oleh-oleh, atau produk herbal. Bahkan ada yang langganan beli wedang uwuh dan jahe merah,” kata Agung.
Tak hanya menyediakan rak, Agung juga aktif mendampingi pelaku UMKM dalam hal packaging, penentuan harga, hingga branding sederhana.
“Saya bantu sebisanya, mulai dari bikin label, desain kemasan, sampai kasih masukan soal positioning produk,” ungkap pria yang pernah bekerja di industri jamu dan mebel ini.
Semua produk herbal yang dijual Agung berbahan dasar alami, tanpa pengawet, dan hanya diproduksi berdasarkan pesanan. Stok yang tersedia di toko hanya untuk display dan tester.
“Kalau ada pesanan, baru produksi ulang. Tapi display harus tetap ada supaya orang tahu produknya,” jelasnya.
Editor : Enih Nurhaeni