Rute Pendek Jadi Andalan Pemudik KAI Daop 4 Selama Lebaran 2025

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang mencatat tingginya mobilitas masyarakat pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2025, khususnya di jalur-jalur pendek antarkota di Jawa Tengah.
Dalam periode 22 hari mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, sebanyak 1.094.918 penumpang dilayani oleh KAI Daop 4 Semarang. Ini berarti rata-rata 49.769 penumpang per hari menggunakan layanan kereta api dari atau menuju wilayah ini.
Dari jumlah tersebut, 535.366 penumpang diberangkatkan dari berbagai stasiun di wilayah Daop 4 (sekitar 24.335 penumpang per hari), sementara 559.552 penumpang tiba di wilayah yang sama (25.432 per hari).
Peningkatan arus penumpang paling mencolok terjadi pada Rabu, 2 April 2025 (H+1) dengan jumlah kedatangan sebanyak 32.270 penumpang, dan puncak keberangkatan terjadi Kamis, 3 April 2025 (H+2) dengan 33.167 penumpang berangkat dari stasiun Daop 4.
“Puncak arus kedatangan terjadi pada Rabu, 2 April 2025 (H+1) dengan jumlah penumpang yang tiba sebanyak 32.270 orang. Sementara puncak keberangkatan tercatat pada Kamis, 3 April 2025 (H+2) dengan 33.167 penumpang diberangkatkan dari wilayah Daop 4,” jelas Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo.
Meski relasi ke kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung tetap menjadi unggulan, jalur pendek tetap menunjukkan dominasi signifikan. Rute seperti Semarang–Pekalongan–Tegal–Purwokerto PP dan Semarang–Grobogan–Blora PP menjadi pilihan utama bagi para pemudik lokal yang ingin berlebaran di kota-kota sekitar.
Kereta Api yang beroperasi di jalur pendek menunjukkan angka penumpang yang sangat tinggi. KA Kamandaka tujuan Purwokerto misalnya, mencatat 45.353 penumpang, disusul KA Kaligung tujuan Tegal dan Brebes dengan 44.516 penumpang.
Relasi pendek lainnya yang turut menjadi favorit adalah KA Ambarawa Ekspres tujuan Surabaya dengan 38.844 penumpang, sementara beberapa relasi Jakarta seperti KA Tawang Jaya (26.129 penumpang), KA Menoreh (23.960), Argo Merbabu (18.203), dan Argo Sindoro (14.365) tetap stabil.
Stasiun pemberangkatan terpadat dalam wilayah Daop 4 adalah Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng dengan 146.393 penumpang, disusul Semarang Poncol (134.641), Tegal (73.048), dan Pekalongan (56.861).
Adapun kedatangan terbanyak juga terjadi di Semarang Tawang Bank Jateng (155.058 penumpang), serta Semarang Poncol (125.745), menandakan bahwa kota Semarang menjadi simpul utama aktivitas mudik dan balik melalui jalur pendek.
Selama masa Angkutan Lebaran ini, tercatat ada 2.380 perjalanan KA yang melintasi wilayah Daop 4, atau 108 perjalanan per hari, dengan 760 perjalanan di antaranya berasal dari dalam wilayah Daop 4 sendiri.
Dari segi ketepatan waktu, performa perjalanan juga sangat baik. “On Time Performance (OTP) keberangkatan mencapai 99,34%, dan OTP kedatangan mencapai 96,40%,” tambah Franoto.
KAI Daop 4 menyediakan 535.282 tiket untuk masa Lebaran tahun ini, dan tingkat penjualannya mencapai 100 persen, dengan proyeksi masih akan meningkat hingga akhir malam ini.
“Jika dibandingkan dengan masa Angkutan Lebaran 2024, terjadi kenaikan sebesar 4 persen, di mana pada tahun lalu tercatat melayani 1.046.435 penumpang,” ungkap Franoto.
Ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memilih kereta api sebagai moda transportasi utama selama musim mudik dan balik Lebaran 2025.
“Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan setia yang telah memilih moda transportasi kereta api sebagai sarana perjalanan selama masa angkutan Lebaran ini. Kepercayaan masyarakat adalah motivasi kami untuk terus berbenah dan memberikan layanan terbaik,” ujarnya.
Ke depan, KAI Daop 4 berkomitmen terus melakukan perbaikan layanan, termasuk pada relasi-relasi pendek yang terbukti sangat diminati. “Setelah angkutan Lebaran ini, kami akan terus meningkatkan fasilitas baik di stasiun maupun di atas kereta, agar layanan KAI semakin prima dan menjadi pilihan utama masyarakat, tak hanya saat Lebaran, tapi juga untuk liburan dan perjalanan lainnya,” tutupnya.
Editor : Enih Nurhaeni