Perang Israel di Gaza Habiskan Rp4 Triliun Sehari, Ini Rinciannya

Kerugian Ekonomi Nasional: Israel Hadapi Defisit dan Penurunan Kredit
Dampak finansial dari perang tidak hanya terbatas di medan pertempuran. Ekonomi Israel juga terguncang keras.
1. Defisit Anggaran Membengkak
Sebelum perang, defisit anggaran Israel berada di level 1,6% dari PDB.
Setelah perang berlangsung selama berbulan-bulan, defisit naik menjadi 6% pada akhir 2024.
Pemerintah terpaksa menyesuaikan anggaran nasional dan meningkatkan pinjaman domestik.
2. Pemangkasan Anggaran Sosial
Dana untuk sektor pendidikan, infrastruktur, dan pelayanan publik dipotong demi mendanai operasi militer.
Kebijakan ini memicu kritik tajam dari kalangan ekonom, parlemen, hingga Bank Sentral Israel sendiri.
3. Penurunan Peringkat Kredit
Lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan rating Israel dari A1 ke A2 pada awal 2024.
Penurunan ini merupakan yang pertama sejak negara tersebut berdiri, mengurangi daya tarik investasi asing dan memukul kepercayaan global.
Israel telah menyatakan dua tujuan utama dari perang ini: menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera. Namun, sejauh ini kedua target itu belum tercapai. Sementara itu, biaya yang dikeluarkan terus meningkat dan dampaknya terhadap masyarakat sipil—baik di Gaza maupun Israel—semakin tragis.
Dengan situasi di lapangan yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dan tekanan internasional yang semakin besar, komunitas global kini mulai mempertanyakan arah dan efektivitas dari konflik berdarah yang telah menelan triliunan rupiah setiap hari ini.
Editor : Enih Nurhaeni