get app
inews
Aa Text
Read Next : Film Mahasiswa UIN Walisongo “Belum Pergi” Angkat Kisah Horor Psikologis

Kodam Diponegoro Bangun Gereja Rp1,9 Miliar, Mirip Gereja Blenduk Semarang

Selasa, 10 Juni 2025 | 19:39 WIB
header img
Kodam Diponegoro Bangun Gereja Rp1,9 Miliar, Mirip Gereja Blenduk Semarang (Taufik Budi)

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.IDKodam IV/Diponegoro kini memiliki tempat ibadah baru yang unik: Gereja Oikumene Diponegoro, sebuah gereja mungil yang desainnya terinspirasi dari GPIB Immanuel atau yang lebih dikenal Gereja Blenduk di Kota Lama Semarang. Bangunan yang dibangun dengan anggaran Rp1,9 miliar ini resmi diresmikan oleh Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi, S.I.P., M.Si., pada Selasa, 10 Juni 2025.

Dalam acara peresmian yang digelar di kompleks Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Mayjen Deddy menyampaikan rasa syukurnya atas rampungnya pembangunan gereja, sekaligus renovasi Pos Provost dan Gedung Olahraga (GOR) Prajurit Kodam IV/Diponegoro.

“Gereja ini kami harapkan menjadi pusat spiritualitas, kedamaian, dan pelayanan bagi umat serta masyarakat di sekitarnya,” ujar Deddy dalam sambutannya.

Menurutnya, pembangunan gereja yang rampung dalam waktu 14 minggu ini merupakan hasil kolaborasi Kodam IV/Diponegoro bersama masyarakat, mitra kerja, serta donatur lokal. Deddy menambahkan bahwa pemilihan desain yang menyerupai Gereja Blenduk dimaksudkan untuk menghadirkan nuansa sejarah dan estetika dalam arsitektur rumah ibadah tersebut.

“Gereja ini memang dibuat (dengan desain) lebih unik. Biasanya bentuknya kan begitu-begitu saja, kita ingin menampilkan sentuhan seni dan sejarah,” ujarnya kepada awak media.

Simbol Toleransi dan Inklusivitas

Aspers Kasdam IV/Diponegoro, Kolonel Arm Ezra Nathanael, S.Kom., M.M., M.Han., yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pembangunan, menjelaskan bahwa Gereja Oikumene tidak hanya diperuntukkan bagi prajurit TNI dan PNS di lingkungan Kodam IV/Diponegoro, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum.

“Gereja ini merupakan rumah ibadah bersama bagi umat Kristiani dari berbagai denominasi—Protestan, Katolik, Presbyterian, dan lainnya,” jelas Ezra. “Makna kata ‘Oikumene’ adalah persatuan, dan gereja ini kami maksudkan sebagai simbol inklusivitas dan kerukunan.”

Ia juga menyebut bahwa gereja ini diharapkan menjadi tempat doa, ruang silaturahmi umat Kristiani, dan wadah pemersatu di tengah keberagaman yang ada, baik dalam tubuh TNI maupun masyarakat sekitar.

Fasilitas Baru untuk Wujudkan Kodam yang Religius dan Profesional

Selain gereja, Pangdam IV/Diponegoro juga meresmikan renovasi Pos Provost dan GOR Prajurit sebagai bagian dari upaya membangun lingkungan militer yang tidak hanya profesional tetapi juga religius dan ramah terhadap nilai-nilai kebersamaan.

“Kami terus berkomitmen untuk menyediakan fasilitas terbaik yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan meningkatkan kesejahteraan prajurit,” tegas Deddy.

Ia menambahkan bahwa pembaruan fasilitas ini adalah bentuk nyata dari semangat Kodam IV/Diponegoro dalam membangun sinergi, disiplin, dan moralitas dalam lingkungan kerja yang sehat, inklusif, dan harmonis.

Acara peresmian turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Kodam IV/Diponegoro, seperti Kasdam, Irdam, Kapok Sahli Pangdam, para Asisten, Kabalak, dan Komandan Satuan. Selain itu, tampak pula tokoh-tokoh agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, termasuk Pdt. Nathanael dari Gereja Bethel Indonesia Gajahmada Semarang beserta timnya.

Dengan kehadiran Gereja Oikumene Diponegoro, Kodam IV/Diponegoro tak hanya menambah infrastruktur baru, tetapi juga memperkuat citra sebagai institusi yang menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi antarumat beragama.

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut