Deretan Kereta Api Gunakan BBM Subsidi, Pastikan Tarif Terjangkau

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - Sebanyak 5.567 kiloliter BBM bersubsidi digunakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang sepanjang Januari hingga Mei 2025. BBM subsidi ini menjadi penopang utama operasional sejumlah kereta penumpang dan barang dengan titik keberangkatan dari Stasiun Semarang Tawang, Poncol, Tegal, hingga Cepu. Realisasi ini setara dengan 36,7 persen dari total kuota tahunan sebesar 15.182 kiloliter atau rata-rata 37 kiloliter per hari.
“Pemanfaatan BBM subsidi di Daop 4 Semarang tidak hanya menjaga tarif tetap terjangkau bagi masyarakat, khususnya untuk layanan kereta api penumpang, tetapi juga menjamin kelancaran operasional angkutan barang untuk mendukung distribusi logistik di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya,” ujar Franoto Wibowo, Manager Humas KAI Daop 4 Semarang.
Deretan kereta penumpang yang mengandalkan BBM subsidi antara lain KA Kedung Sepur, KA Commuterline Blorasura, KA Banyu Biru, KA Banyu Biru Ekspres, KA Blora Jaya, KA Kaligung, KA Tegal Bahari, KA Ambarawa Ekspres, KA Kamandaka, KA Tawang Jaya dan Premium, KA Menoreh, KA Ciremai, KA Gunungjati, hingga KA Argo Merbabu, Muria, dan Sindoro. Di sektor angkutan barang, subsidi ini menopang layanan KA Parcel, Petikemas, dan KA Semen.
Franoto menegaskan, penggunaan BBM subsidi dilakukan dengan sistem pelaporan terintegrasi serta pengawasan internal dan eksternal yang ketat. “Kami memastikan penggunaan BBM ini dilakukan secara akuntabel, sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG),” tegasnya.
Penggunaan BBM subsidi dinilai strategis karena sebagian besar jalur Daop 4 Semarang masih menggunakan lokomotif diesel, terutama pada rute non-elektrifikasi yang menghubungkan wilayah-wilayah penting di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tiket Kereta Lokal Mulai Rp10.000
Selain BBM, Daop 4 Semarang juga menerima dukungan dari pemerintah melalui program Public Service Obligation (PSO). PSO ini menopang operasional kereta lokal bersubsidi seperti KA Kedung Sepur dan KA Commuterline Blorasura. Tarif kedua kereta ini sangat terjangkau—hanya Rp10.000 dan Rp13.000 per perjalanan.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, KA Kedung Sepur telah mengangkut 123.996 penumpang, atau rata-rata 821 orang per hari. Sementara KA Commuterline Blorasura melayani 76.619 penumpang, atau 507 orang per hari dari Stasiun Cepu.
Kereta-kereta ini menggunakan rangkaian kelas ekonomi AC dengan kapasitas 106 tempat duduk dan 53 tanpa tempat duduk per kereta. KA Kedung Sepur dioperasikan dengan 2 kereta, sedangkan KA Blorasura menggunakan 7 kereta.
“Kami mengapresiasi dukungan pemerintah melalui program PSO yang memungkinkan masyarakat mendapatkan akses transportasi kereta api yang murah, berkualitas, dan andal,” ujar Franoto. “Dengan subsidi ini, masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi tetap dapat bepergian dengan nyaman ke berbagai destinasi di Jawa Tengah dan sekitarnya,” tambahnya.
Subsidi Dorong Mobilitas dan Pertumbuhan Daerah
Menurut KAI Daop 4 Semarang, keberadaan subsidi BBM dan PSO tidak hanya berdampak pada keterjangkauan harga, tetapi juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan tarif kereta yang murah, masyarakat memiliki akses lebih mudah ke pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan wisata di kawasan Semarang, Pekalongan, Tegal, Blora, hingga Surabaya.
“Kami berkomitmen untuk mengelola subsidi ini secara transparan dan bertanggung jawab, serta bersinergi dengan Kementerian Perhubungan, Ditjen Perkeretaapian, dan BPH Migas,” tutur Franoto.
“Melalui dukungan subsidi BBM dan PSO, KAI Daop 4 Semarang membuktikan komitmennya untuk menghadirkan layanan kereta api yang aman, nyaman, terjangkau, serta berperan aktif dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan wilayah Jawa Tengah,” tutupnya.
Editor : Enih Nurhaeni