Banyak Mama Muda Ngonten Masak, Dapur Kini Jadi Panggung Digital

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Dapur kini bukan sekadar ruang memasak. Bagi para mama muda masa kini, dapur sudah berubah menjadi panggung kreatif, tempat mereka mengekspresikan diri lewat konten digital, terutama konten memasak yang kian diminati audiens media sosial.
Salah satunya adalah Ariesta Sari, mama muda asal Kota Semarang yang aktif berbagi resep dan video memasak di Instagram dan TikTok. Di balik layar kontennya yang rapi dan menggugah selera, Ariesta mengungkapkan bahwa tampilan dapur dan peralatan memasak memainkan peran penting.
“Karena sering bikin konten masak, dapur dan alat-alatnya harus mendukung secara visual. Kompor, cooker hood, semuanya harus menarik dilihat tapi tetap fungsional,” jelas Ariesta, Kamis (24/7/2025).
Menurutnya, audiens konten digital saat ini tidak hanya melihat hasil masakan, tetapi juga tertarik pada keindahan tata dapur, kebersihan, dan estetika perlengkapan yang digunakan. Karena itulah, dia secara sadar memilih peralatan dapur yang stylish, berkelas, dan berkualitas tinggi.
Lifestyle Mama Muda: Dapur Minimalis, Fungsional, dan Estetik
Ariesta mengungkapkan bahwa banyak temannya sesama mama muda kini mengikuti tren yang sama. Dapur tak hanya bersih, tapi juga harus instagrammable. Mereka bahkan rela mengganti kompor lama dengan model yang lebih tipis, ramping, dan modern, agar cocok ditampilkan dalam video.
“Sekarang itu alat dapur bukan cuma soal fungsi, tapi bagian dari gaya hidup. Dapur jadi ruang pamer yang harus rapi, cantik, dan eye-catching,” ungkapnya.
“Kompor tipis dan desain yang elegan pasti pilihan kita di dapur. Bisa tetap cantik di kamera tapi tetap hemat gas dan enggak takut angin. Saya suka yang begini,” ujar Ariesta.
Dapur Jadi Studio Mini, Bukan Sekadar Ruang Masak
Meski tampak mewah, para konten kreator dapur seperti Ariesta menegaskan bahwa penggunaan alat masak premium bukan sekadar gaya-gayaan. Peralatan yang baik mempercepat proses memasak, membuat aktivitas lebih nyaman, dan hasil konten jadi lebih maksimal.
“Penonton konten sekarang lebih pintar. Kalau dapurnya kotor atau alatnya enggak meyakinkan, mereka bisa langsung skip. Jadi penting banget bikin dapur yang profesional,” jelasnya.
Mama muda seperti Ariesta melihat dapur sebagai mini studio yang layak tampil di layar. Mereka memperhatikan pencahayaan, peletakan alat, dan warna perabot agar serasi di kamera. Peralatan seperti kompor, rak bumbu, hingga hood penghisap asap kini menjadi properti visual.
“Konten masak yang bagus itu bukan cuma soal rasa atau resep, tapi juga pengalaman visual. Dapur kita adalah panggung utama,” tutur Ariesta dengan senyum.
Tren ini sejalan dengan hadirnya merek Fotile, produsen peralatan dapur premium yang kini resmi tersedia di Semarang melalui Ufo Elektronika. Produk-produk Fotile, seperti kompor tahan angin, kompor terkoneksi cooker hood otomatis, serta desain tipis dan futuristik, sangat cocok dengan kebutuhan generasi mama muda masa kini.
“Peningkatan penjualan produk Fotile selalu meningkat setiap tahun dan kami percaya kehadiran Fotile di Ufo Semarang akan semakin meningkatkan penjualan di pasar Jawa Tengah,” ungkap Sun Ling, Direktur Fotile Indonesia, saat meresmikan kehadiran Fotile di Ufo Elektronika, Jl MT Haryono, Semarang.
Estetika dan Fungsionalitas, Rahasia Mama Muda Bikin Konten Viral
Menurut Tommy Pratomo, National Marketing Head Fotile, dapur modern tidak bisa dipisahkan dari teknologi dan estetika.
“Tingginya minat customer untuk memiliki dapur yang sehat dan berkualitas ditambah kesadaran untuk memilih produk tahan lama serta memiliki pabrik sendiri, membuat Fotile jadi pilihan utama di Jawa Tengah dan Yogyakarta,” ujarnya.
Fotile telah hadir di lebih dari 32 negara, dan secara aktif mengembangkan pasar di kota-kota besar Indonesia sejak 2020. Produk-produknya dikenal karena inovasi seperti sistem penyedot asap pintar, kompor anti-angin, hingga konektivitas otomatis antar perangkat.
Keseriusan Fotile membangun pasar juga ditandai dengan berdirinya Kantor Cabang Regional Fotile Jawa Tengah dan DIY di Yogyakarta pada awal 2025. Tujuannya adalah memperkuat layanan purnajual.
“Dengan adanya kantor cabang ini semakin mendekatkan Fotile ke customer dan layanan after-sales juga makin optimal,” jelas Ainur Yanni, Regional Sales Manager Fotile Jawa Tengah & DIY.
Editor : Enih Nurhaeni