Eks Jenderal Kopassus Turun Tangan, Berantas Mafia Sawit
Mantan Danjen Kopassus ini menargetkan pada akhir 2025, negara menguasai 3,8 juta hektare kebun sawit. “Sekarang sudah dikuasai oleh negara, 2 juta. Pelan bertahap diserahkan ke kami, sudah 833 ribu hektare. Sebentar lagi, kami terima lagi 700 ribu hektare,” katanya.
Pengelolaan dilakukan dengan melibatkan direksi profesional, perguruan tinggi, hingga pihak swasta. “Kami prinsipnya dengan moto meningkatkan produksi. Kita olah secara profesional, juga kerja sama dengan perguruan tinggi dan swasta,” jelasnya.
Agus menekankan bahwa hasil pengelolaan kebun sawit akan dikembalikan kepada rakyat. “Karena aset-aset ini adalah sejatinya milik rakyat. Jadi rakyat Indonesia, seperti yang Pak Prabowo sering katakan, ke depan rakyat tidak boleh ada yang miskin, nggak ada yang nganggur. Semua negara yang urus pakai hasil dari kekayaan alam yang kita miliki,” ungkapnya.
Bagi Agus, amanah yang diberikan Presiden merupakan sebuah kehormatan besar. “Kami merasa terhormat. Hari gini, presiden masih memberi amanah kepada saya dan teman-teman. Sebuah kehormatan, nilainya lebih tinggi dari apapun,” tuturnya.
Saat ini, PT Agrimas Palma Nusantara telah mengelola 833 ribu hektare dengan melibatkan 18.600 karyawan. Angka tersebut akan terus bertambah seiring bertambahnya lahan baru. “Kami baru empat bulan, sudah 18.600 karyawan. Kami perusahaan baru, tapi harus lari kencang dengan beban berat. Tapi bismillah, nawaitunya ibadah, insyaAllah banyak kemudahan,” kata Agus.
Editor : Enih Nurhaeni