Parijoto, Anggur Asia dari Gunung Muria Kudus yang Makin Diminati Pasar
Komitmen Phapros terhadap UMKM bukan hal baru. Hingga September 2025, perusahaan farmasi berkode saham PEHA ini menyalurkan Rp2,9 miliar dana kemitraan kepada 38 mitra binaan di berbagai daerah.
Menurut Ida Rahmi Kurniasih, Plt. Direktur Utama Phapros, dukungan itu tak hanya berupa modal, tapi juga pendampingan manajemen, pelatihan, dan digitalisasi. “Kami ingin UMKM tidak sekadar bertahan, tapi naik kelas dan punya daya saing,” jelas Ida.
Ketua Hipmikindo, Syahnan Phalipi, menilai sinergi korporasi dan UMKM semacam ini sangat strategis. “CSR jangan sekadar pencitraan. Kalau berkelanjutan, UMKM bisa lebih sehat, serap tenaga kerja, dan kontribusi ke ekonomi nasional makin besar,” ujarnya.
Kini, parijoto bukan sekadar buah mitos di Gunung Muria. Lewat tangan Triyanto, ia menjelma jadi ikon baru UMKM Kudus dan bukti bahwa kreativitas bisa mengubah tanaman lokal menjadi komoditas bernilai global.
Editor : Enih Nurhaeni