PLTS Atap Pabrik Jadi Solusi Energj Hijau di Jateng, Efektif Kurangi Emisi Karbon

KLATEN, iNewsJoglosemar.id – Transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) di Jawa Tengah terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Terbaru, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia meluncurkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Pabrik Sarihusada Prambanan, Kabupaten Klaten.

Baca Juga

Ilmuwan Dunia Kembali Bertemu di ICEBHAS II Jepang, Fokus Digitalisasi dan Energi Hijau

PLTS Atap ini memiliki potensi kapasitas hingga 828 KWP dan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1.178.838 KWH per tahun. Dengan operasional tersebut, diharapkan akan terjadi pengurangan emisi karbon hingga 934 ton CO₂ setiap tahunnya, setara dengan penanaman lebih dari 13 ribu pohon.

Pemerintah Indonesia telah menargetkan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 31,89% secara mandiri dan 43,20% dengan dukungan internasional pada 2030. Komitmen ini juga menjadi pijakan menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat, sejalan dengan implementasi Perpres Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon dan Permen LHK Nomor 21 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK).

Agus Sugiharto, S.T., M.T., Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, menyebut pihaknya berkomitmen kuat mempercepat bauran energi bersih.

Baca Juga

8 Guru Besar Undip Turun ke Desa KKN, Perkuat Ketahanan Pangan dan Energi Hijau

“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki komitmen kuat dalam pembangunan dan penerapan energi bersih dan terbarukan. Tercatat, hingga 2024 penggunaan energi baru terbarukan di Jateng telah mencapai 18,55%, dari target 21,32% pada 2025. Tentunya kami sangat mendukung upaya-upaya investasi dan inisiatif pelaku usaha untuk bersama mencapai target ini. Kami mengapresiasi langkah Danone SN Indonesia hari ini untuk meningkatkan implementasi transisi penggunaan energi baru terbarukan dalam proses produksinya,” ujarnya.

Joris Bernard, CEO Danone SN Indonesia, menegaskan bahwa langkah ini bagian dari target global perusahaan menuju energi bersih.

“Secara global, Danone memiliki target penggunaan 100% energi listrik terbarukan pada tahun 2030 dan menjadi perusahaan karbon netral di seluruh rantai nilai pada tahun 2050. Peluncuran PLTS Atap di Pabrik Sarihusada Prambanan hari ini, menguatkan komitmen Danone Indonesia untuk mendukung target pemerintah dalam pemanfaatan energi baru terbarukan serta menghadirkan produk bernutrisi untuk ibu, anak dan keluarga yang diproduksi secara ramah lingkungan,” jelasnya.

Baca Juga

Wisata Edukopi dan Bird Watching Gerakkan Energi Hijau di Lereng Gunung Ungaran

Selain PLTS Atap, Danone juga sudah menggunakan Boiler Biomassa berbahan baku sekam padi di Pabrik Prambanan. Teknologi ini mampu mengurangi sekitar 8.300 ton CO₂ per tahun atau setara 32% pengurangan emisi karbon dari proses produksi.

Hingga kini, Danone Indonesia telah mengoperasikan PLTS Atap di 7 Pabrik AQUA dengan total kapasitas 8,12 MWP dan pengurangan emisi karbon hingga 9.123 ton CO₂ setiap tahunnya.

Oky Gunawan, Chief of Sales SUN Energy selaku mitra instalasi, menegaskan pentingnya peran swasta dalam mendukung peta jalan transisi energi.

"Sebagai mitra dalam inisiatif implementasi PLTS Atap, SUN Energy bangga mendukung langkah Danone SN Indonesia dalam mempercepat dekarbonisasi industri. Komitmen ini selaras dengan target bauran energi nasional sekaligus memperlihatkan bagaimana sektor swasta dapat berperan strategis dalam mewujudkan peta jalan transisi energi Indonesia hingga mampu meningkatkan daya saing industri," katanya.

SUN Energy berkomitmen menjadi katalis dalam membangun ekosistem energi terbarukan yang inklusif, adaptif, dan mampu menghadapi tantangan global.

Joris Bernard menutup dengan menegaskan bahwa transisi menuju energi terbarukan bukan hanya pilihan, melainkan kebutuhan strategis.

“Langkah strategis Danone SN Indonesia dalam mengimplementasikan PLTS Atap di Pabrik Sarihusada Prambanan bukan hanya mencerminkan komitmen kuat kami terhadap operasional perusahaan yang berkelanjutan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa transisi menuju energi baru terbarukan dapat berjalan seiring dengan inovasi dan kolaborasi lintas sektor yang terbangun. Kami berharap hal ini dapat mendukung pencapaian target nasional menuju masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

Editor : Enih Nurhaeni