Pemberdayaan Perempuan di Demak, Sampah Rumah Tangga Kini Bernilai Ekonomi
DEMAK, iNewsJoglosemar.id – Perempuan di RT 04 RW 16 Pucang Gading, Kabupaten Demak, membuktikan bahwa sampah rumah tangga dapat memiliki nilai ekonomi setelah mendapatkan pelatihan pengelolaan Bank Sampah Cinta Bumi. Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat pada Sabtu, 25 Oktober 2025, puluhan perempuan dilatih mengubah sampah harian menjadi tabungan yang dapat memperkuat ekonomi keluarga.
Kegiatan ini dipimpin oleh Suci Atiningsih, S.Pd, S.Ak, M.Si, bersama anggota tim Dr. Himawan Arif Sutanto, S.Pd, SE, M.Si dan Prof. Dr. Taofik Hidajat, SE, CRBC. Pelatihan menghadirkan pengetahuan praktis tentang bagaimana sampah yang sebelumnya dianggap tidak bernilai dapat dicatat sebagai saldo melalui Bank Sampah Cinta Bumi PST 04.
Dalam program ini, peserta diperkenalkan pada sistem pencatatan digital berbasis aplikasi. Setiap kilogram sampah yang disetor akan tercatat otomatis sebagai tabungan. Teknologi sederhana ini dinilai sangat membantu warga dalam melakukan pencatatan yang lebih rapi, transparan, dan mudah dipantau.
Antusiasme peserta terlihat sejak mereka mempraktikkan cara memilah sampah, menentukan jenis yang memiliki nilai ekonomi, hingga mencoba langsung pencatatan melalui aplikasi. Banyak peserta mengaku baru memahami bahwa pengelolaan sampah yang benar dapat memberikan manfaat nyata. Beberapa bahkan menyampaikan ketertarikan untuk menjadikan kegiatan ini sebagai rutinitas rumah tangga.
Peran perempuan menjadi titik tekan utama dalam pelatihan ini. Tim menjelaskan bahwa perempuan memegang peran penting dalam aktivitas rumah tangga sehingga memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan lingkungan sekaligus ekonomi keluarga. Selain itu, peserta ditunjukkan contoh kerajinan dari sampah plastik dan kertas, membuka wawasan mereka bahwa barang bekas dapat memiliki nilai jual bila diolah kreatif.
Di tengah diskusi, peserta sepakat membentuk kelompok pengelola awal Bank Sampah Cinta Bumi sebagai langkah awal kemandirian warga. Semangat gotong royong terlihat kuat, sejalan dengan keinginan mereka menjadikan bank sampah sebagai pusat kegiatan lingkungan dan ekonomi di wilayah tersebut.
Ketua Tim, Suci Atiningsih, berharap program ini menjadi gerakan berkelanjutan. Kegiatan yang dibiayai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini, membuktikan bahwa ketika perempuan diberdayakan, mereka dapat menjadi motor penggerak perubahan lingkungan sekaligus peningkatan kesejahteraan keluarga.
“Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil,” katanya.
Bank Sampah Cinta Bumi PST 04 merupakan langkah nyata yang bisa dilakukan masyarakat untuk membangun masa depan lebih baik. Dengan manajemen yang baik dan pemanfaatan teknologi sederhana, bank sampah mampu menjaga lingkungan sekaligus menopang ekonomi keluarga.
Editor : Enih Nurhaeni