get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Siswa Keracunan MBG Meningkat, BPOM Kerahkan Mobil Laboratorium Keliling

Siap Bayar Asal Bisa Lari, Kisah Pj Sekda Dibanjiri Permintaan Slot Semarang 10K

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:40 WIB
header img
Siap Bayar Asal Bisa Lari, Kisah Pj Sekda Dibanjiri Permintaan Slot Semarang 10K. Foto: Taufik Budi

 

 

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id — Antusiasme warga terhadap ajang Semarang 10K rupanya terasa jauh sebelum bendera start dikibarkan. Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Semarang Budi Prakosa justru merasakan euforianya lewat dering telepon dan tumpukan email yang nyaris tak berhenti.

Menjelang hari pelaksanaan, Budi mengaku kerap menerima permintaan pribadi dari berbagai pihak yang berharap bisa mendapatkan slot peserta. Permintaan datang silih berganti, dari pesan singkat hingga sambungan telepon langsung.

“Dan itu menjadi beban kami. Banyak permohonan-permohonan untuk menjadi peserta. Email saya mumet,” ujarnya sambil tersenyum, Minggu (14/12/2025).

Tak sedikit yang menghubunginya dengan nada serius, bahkan menyatakan kesediaan membayar demi bisa ikut ambil bagian.

“Antusiasmenya luar biasa. Ada yang bilang, ‘saya siap bayar, Pak Budi’. Padahal ini bukan soal gratis atau tidak, tapi slotnya memang terbatas,” katanya.

Situasi itu membuat Budi beberapa kali memilih menghindari panggilan masuk.  “Kalau ada telepon, kadang saya tutup. Wah, ini pasti soal slot lagi,” tuturnya jujur.

Meski kewalahan, Budi menilai fenomena ini justru mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap event olahraga di Kota Semarang. Menurutnya, Semarang 10K telah menjadi magnet, tak hanya bagi warga lokal, tetapi juga pelari dari luar daerah.

“Ini bukti antusiasme masyarakat terhadap event di Kota Semarang sangat tinggi. Dan ini harus kita jawab dengan peningkatan kualitas dan kapasitas ke depan,” ujarnya.

Bagi Budi Prakosa, semua cerita itu menjadi cermin bahwa Semarang memiliki potensi besar sebagai kota sport tourism berbasis perkotaan. “Kalau daerah lain unggul di alam, kita unggul di urban. Kita punya heritage, kota yang bersih, dan itu yang ingin kita tunjukkan,” katanya.

Ia berharap ke depan kuota peserta bisa diperluas, dengan tetap menjaga kenyamanan.“Jujur, kemarin itu aspirasinya sampai ke telepon saya. Saya sudah tak berdaya. Mudah-mudahan tahun depan bisa dibuka lebih luas,” tandasnya.

Antusiasme tersebut juga dirasakan langsung oleh Adi Prinantyo, penyelenggara Semarang 10K. Ia menyebut, dari 3.000 kuota yang dibuka, sebanyak 2.760 pelari hadir di garis start—angka yang menurutnya sangat tinggi.

“Start tepat waktu pukul 05.00 WIB, tidak mundur satu menit pun. Itu awal yang baik. Dan yang start 2.760 dari 3.000. Persentasenya tinggi sekali,” kata Adi.

Adi menambahkan, tingkat pelari yang gagal finis pun sangat kecil. “Yang tidak finis di bawah 0,5 persen. Ini menunjukkan kesiapan peserta dan rute yang cukup bersahabat,” jelasnya.

Cuaca yang mendukung turut berperan. Hujan sempat turun malam sebelumnya, namun reda sebelum lomba dimulai. “Sepanjang rute tidak hujan dan tidak terlalu panas. Itu membuat pelari nyaman,” imbuhnya.

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut