Pemudik Nataru Mulai Bergerak, KAI Daop 4 Tambah Kereta dan Diskon Tiket
SEMARANG, iNewsJoglosemar.id — Sejumlah pemudik mulai memilih pulang kampung lebih awal untuk menghindari lonjakan harga dan keterbatasan tiket menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal itu dirasakan Jesslyn, pemudik asal Semarang yang hendak menuju Surabaya menggunakan kereta api, Kamis (18/12/2025).
Jesslyn mengaku sengaja berangkat lebih cepat karena harga tiket kereta api mulai mengalami kenaikan. Selain itu, ketersediaan tiket mendekati puncak arus libur dinilai semakin terbatas.
“Saya pilih pulang sekarang karena kalau sudah mendekati tanggal 20-an tiket mulai susah dan harganya mahal. Kalau sekarang masih lebih terjangkau,” ujar Jesslyn, saat menunggu kereta api di Stasiun Semarang Tawang.
Pemudik yang rutin menggunakan kereta api ini mengatakan, sejauh ini proses pembelian tiket masih relatif mudah. Namun ia memperkirakan situasi akan berbeda saat memasuki puncak arus mudik.
“Sekarang masih aman, tapi setahu saya nanti mendekati tanggal 20 ke atas itu mulai susah. Kenaikan harga mungkin sekitar 10 persen,” katanya.
Jesslyn yang rutin bepergian Semarang–Surabaya hampir setiap pekan ini berharap perjalanan mudik tahun ini dapat berjalan lancar tanpa kendala. “Harapannya semua bisa pulang kampung dengan lancar dan nggak ada masalah,” ucapnya.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Semarang menyatakan kesiapan penuh dalam menghadapi masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Masa angkutan Nataru berlangsung selama 18 hari, mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Kepala KAI Daop 4 Semarang, Suharjono, mengatakan pihaknya telah menggelar apel siaga serta melakukan ram check di seluruh jalur kereta api untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan.
“Kami sudah melakukan ram check baik untuk keselamatan maupun kesiapan operasional. Termasuk di daerah-daerah rawan banjir atau DAPSUS, yang jumlahnya ada 22 titik,” ujar Suharjono.
Ia menjelaskan, sejumlah wilayah yang menjadi fokus pengawasan berada di Pekalongan, Grobogan, dan Cepu. Khusus di Grobogan dan beberapa titik di Kota Semarang, seperti Alastowo dan Selangtawang Kilometer 2, KAI telah melakukan langkah antisipasi berupa peninggian rel setinggi 40 sentimeter.
“Tahun lalu sempat terjadi banjir hingga melampaui rel. Sekarang sudah kami antisipasi dengan peninggian rel, sehingga insyaallah aman jika kondisi serupa terulang,” jelasnya.
Selain prasarana, KAI Daop 4 Semarang juga menyiapkan tambahan sarana berupa tiga perjalanan kereta api tambahan, yakni KA Kaligung Tambahan dan satu KA Matarmaja Tambahan, yang masih terbuka untuk masyarakat umum.
Selama masa angkutan Nataru, KAI Daop 4 Semarang menyediakan total sekitar 321 ribu tempat duduk. Hingga pertengahan Desember, tingkat okupansi baru mencapai sekitar 20 persen.
“Artinya tiket masih tersedia cukup banyak,” kata Suharjono.
KAI juga memberikan promo diskon hingga 30 persen untuk tiket kelas ekonomi komersial guna mendorong masyarakat merencanakan perjalanan lebih awal.
Suharjono memprediksi puncak arus kedatangan penumpang akan terjadi pada 24 Desember 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 2 hingga 3 Januari 2026.
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera merencanakan perjalanan dan memanfaatkan tiket yang masih tersedia agar mudik berjalan nyaman dan aman,” pungkasnya.
Editor : Enih Nurhaeni