YOGYAKARTA – Nasib tragis menimpa Dimas Toti Putra (21) karena dibakar oleh rekannya sendiri. Akibatnya, korban selama sebulan terakhir hanya bisa terbaring di ruang perawatan salah satu bangsal di RSUP dr Sardjito.
Peristiwa nahas bermula saat mahasiswa semester 6 Jurusan Manajemen Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) ini menjadi korban kebrutalan temannya. Dia dibakar oleh temannya sendiri tanggal 23 Maret 2022. Persoalan pemicunya sepele, karena jual-beli knalpot.
BACA JUGA:
Kronologi Benteng Keraton Kartasura Dihancurkan, Pelaku Datangkan Alat Berat
Akibatnya korban menderita luka bakar serius hingga 80 persen sekujur tubuhnya. Putra pasangan Purwito dengan Haniyati ini pun terpaksa menghabiskan masa Bulan Suci Ramadan di rumah sakit. Tak bisa berangkat ke masjid seperti tahun-tahun sebelumnya.
Selama di rumah sakit, orangtuanya merawat dan menunggui. Dengan sabar, Purwito menemani proses kesembuhan anak semata wayangnya tersebut. Dimas saat ini merupakan anak satu-satunya pasangan Purwito dengan Haniyati, karena saudara kandung Dimas telah meninggal dunia.
"Saya akan temani anak saya sampai sembuh. Dia harapan saya satu-satunya," tutur Purwito ketika dihubungi ke nomor pribadinya, Sabtu (23/4/2022).
BACA JUGA:
Miris! Benteng Keraton Kartasura Dihancurkan demi Bangun Kos-kosan
Purwito mengatakan, saat ini anaknya masih terbaring di tempat tidur ruang perawatan rumah sakit RSUP Dr Sardjito. Selasa (20/4/2022) kemarin, tangan kiri Dimas baru mendapat operasi tambal kulit.
"Tangan kiri baru hari Selasa kemarin dioperasi tambal kulit," kata dia.
BACA JUGA:
Ini Jadwal Rekayasa One Way Arus Mudik Mulai Cikampek-Kalikangkung Semarang
Kondisi Dimas memang awalnya cukup memprihatinkan. Selama 14 hari, Dimas harus mendapat asupan makanan melalui selang yang dimasukkan ke dalam hidung. Dan mulai hari ke 15, Dimas sudah bisa makan bubur yang disediakan oleh pihak rumah sakit.
Saat ini, Dimas baru belajar makan nasi lembek. Kendati demikian, Dimas masih kesulitan untuk menelan nasi lembek tersebut. Lehernya masih sering merasakan sakit ketika digunakan untuk menelan maupun mengunyah makanan.
"Sekarang lehernya masih merasakan sakit,"kata dia.
BACA JUGA:
BRIN Prediksi Idul Fitri 1443 H pada 2 Mei 2022 Bareng Muhammadiyah
Aktivitas Dimas memang masih terbatas hanya berbaring di tempat tidur. Namun Purwito sudah bersyukur, karena tangan kanan anaknya sudah mulai bisa digerakkan. Sementara tangan kirinya sama sekali belum bisa digerakkan.
Purwito mengatakan untuk berkomunikasi sebenarnya Dimas masih cukup baik. Namun memang hanya berbaring di tempat tidur. Saat ini Purwito hanya bisa pasrah agar anaknya cepat sembuh.
BACA JUGA:
Mbak Puan dan Mbak Ita Masak Kuliner Khas Semarang Lunpia untuk Buka Puasa
"Nanti diminta kontrol rutin agar leher tidak ketarik,"ujar dia.
Dia sendiri tidak tahu sampai kapan anaknya berbaring di rumah sakit. Karena menurut keterangan yang ia terima dari dokter, apa tindakan yang akan diambil baru diketahui setelah 6 bulan mendatang. Kini ia hanya berharap agar anaknya bisa segera sembuh dan beraktivitas sendiri.
BACA JUGA:
Viral Bule Bugil Joget di Puncak Gunung Batur
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto