Pelatihan itu membuat prajurit yang tergabung dalam Kompi Taipur menguasai teknik intelijen tempur dan mampu menembus pertahanan musuh secara senyap dan efektif. Ciri khas lain prajurit Taipur memiliki senjata berupa senapan serbu, pistol, sangkur, dan sniper dari negara-negara produksi alutsista kelas wahid.
Kompi Taipur memiliki banyak keahlian khusus dari hasil pembekalan. Namun, satu keahlian yang menjadi ciri khas adalah penggunaan senjata tradisional masyarakat Dayak, yakni sumpit dengan jarum mematikan yang racunnya didapat dari getah pepohonan khusus maupun dari bisa ular.
BACA JUGA:
Kronologi Benteng Keraton Kartasura Dihancurkan, Pelaku Datangkan Alat Berat
Teknik ini masih masuk dalam kurikulum pelatihan Taipur hingga kini. Kegunaan sumpit sangat menunjang dalam operasi senyap jarak dekat. Jarum yang dikeluarkan dari sumpit bisa menembus sasaran dalam jarak 20-50 meter.
Kendati jarang digunakan, teknik sumpit tetap dijadikan senjata khusus untuk Kompi Taipur. Panjang sumpit Kompi Taipur bisa mencapai 1,9 -2,1 meter dan memiliki tiga bagian utama yakni sumpit yang berbentuk pipa, anak sumpit, dan mata tombak di ujung depan. Sedangkan panjang jarum mencapai 15 centimeter atau setelapak tangan orang dewasa.
BACA JUGA:
Anak-Anak Jadi Pelaku Kriminal, Bawa Senjata Tajam hingga Racik Mercon
Pasukan Taipur yang memiliki seragam serba hitam turut dibekali teknik menjinakkan bahan peledak, dan memiliki unit K-9 (anjing pelacak). Bagi pasukan Taipur, latihan adalah kesejahteraan bagi prajurit Taipur.
Sedangkan tugas adalah kehormatan bagi prajurit Taipur. Begitu pedoman yang dipegang oleh prajurit intelijen tempur Kostrad.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto