JAKARTA - Setidaknya terdapat 5 temuan Komnas HAM untuk menyelidiki kasus tewasnya Brigadir J dalam aksi saling tembak di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Sejumlah saksi pun sudah diperiksa Komnas HAM.
Mulai dari ajudan-ajudan dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo, keluarga dan kekasih Brigadir J hingga petugas swab PCR. Selain itu Komnas HAM juga telah mengantongi sejumlah bukti seperti rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo dan dokumen perjalanan rombongan dari Magelang ke Jakarta.
Setidaknya ada lima temuan penting yang sudah diungkapkan Komnas HAM terkait kasus tersebut. Berikut rangkumannya:
- Brigadir J terlihat masih hidup saat rombongan Ferdy Sambo tiba di Jakarta dari Magelang
Komnas HAM telah memeriksa 20 rekaman CCTV yang tersebar di 27 titik perjalanan Brigadir J dari Magelang menuju Jakarta. Brigadir J terlihat masih hidup hingga rumah dinas Kadiv Propam di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Dari 20 video dari 27 titik kami lihat semuanya dari Magelang sampai Duren Tiga, termasuk juga video sampai Kramat Jati," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).
Anam mengatakan dalam video tersebut, Brigadir J terlihat masih hidup dan bercengkerama bersama kelurga Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Terlihat pula istri Ferdy Sambo yakni Putri Chandrawathi.
- Komnas HAM terima informasi penting terkait komunikasi terakhir
Brigadir J dengan kekasih Salah satu keterangan saksi yang telah dikantongi Komnas HAM soal komunikasi terakhir dengan Brigadir J tersebut yakni, Vera Simanjuntak. Vera Simanjuntak merupakan kekasih Brigadir J.
Komnas HAM mengantongi keterangan penting dari sejumlah pihak terkait komunikasi terakhir anggota polisi Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Keterangan penting soal komunikasi terakhir Brigadir J itu akan didalami Komnas HAM.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menjelaskan penyelidikan komunikasi itu termasuk bagian dari pemeriksaan cyber dan digital forensik.
"Kami mendalami soal siber dan digital forensik, karena memang ada cerita soal siber dan digital forensik. Misalnya, kalau soal siber itu kapan misalnya hubungan komunikasi terakhir dengan almarhum Yosua dan kami mendapatkan keterangan-keterangan yang menurut kami sangat penting," katanya, Sabtu (30/7/2022).
- Ferdy Sambo ternyata pulang ke Jakarta dari Magelang naik pesawat, tak ikut mobil istri Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam mengatakan Ferdy Sambo tidak ikut dalam rombongan istri dan ajudan dalam perjalanan darat menuju Jakarta dari Magelang. Ferdy bahkan disebut pulang ke Jakarta naik pesawat.
"Yang dikatakan oleh Pak Taufan (Ketua Komnas HAM terkait Ferdy Sambo naik pesawat) itu benar," kata Anam, Selasa (2/8/2022).
Pihaknya pun sampai saat ini masih terus menyandingkan informasi-informasi dari para saksi yang telah dikumpulkan oleh Komnas HAM.
"Sehingga yang diceritakan satu pihak itu jadi kebenaran karena ada sandingan-sandingannya," ujarnya.
- Hanya ada satu saksi yang melihat tembak-menembak antara Brigadir J dan Bharada E
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan hanya ada satu ajudan Ferdy Sambo yang melihat aksi saling tembak antara Bharada E dan Brigadir J. Ajudan itu bernama Bripka Ricky.
"Ricky sendiri itu hanya menyaksikan sebagian. Tidak menyaksikan secara keseluruhan," ujarnya, Rabu (3/8/2022).
- Tidak ada saksi yang melihat pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo
Bripka Ricky dan Bharada E tidak menyaksikan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Pol Ferdy Sambo. Keduanya hanya mendengar teriakan dari istri Irjen Ferdy Sambo.
"Itu Ricky dan Bharada E tidak menyaksikan. Dia hanya mendengar teriakan dari ibu itu, tidak tahu kenapa teriakan terjadi. Berarti saksi hidup yang ada hanyalah Ibu Putri," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik kepada wartawan, Selasa (2/8/2022).
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait