Dalam deklarasi tersebut Ketua atau perwakilan lembaga berikrar:
- Saling menghormati, menjaga persatuan dan menjunjung semangat gotong royong.
- Ikut mendukung penyelenggaraan pemilihan umum berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
- Berpartisipasi aktif dalam semua tahapan pemilihan umum dengan penuh tanggung jawab dan integritas.
- Menolak segala bentuk praktik politik uang, polarisasi dan politisasi suku, agama, ras dan golongan.
- Tidak menyebarluaskan berita palsu atau hoaks.
Dr. Jofi Puspa sebagai Ketua Merah Putih Sejati/Merpati.e.V, dalam pengantarnya menyampaikan bahwa narasi yang menjadikan agama untuk meraih suara dan dukungan politik, saling menghujat, dan polarisasi sudah semakin marak di tengah hiruk pikuk pemilihan presiden. Untuk mencegah dampak buruk dari itu semua, maka Pancasila penting untuk dijadikan napas, dan langkah gerak tidak semata sebagai hafalan.
Dalam kegiatan tersebut hadir secara online Romo Benny Susetyo dari BPIP yang menyampaikan kunci pemilu damai dengan mendasarkan pada Pancasila.
“Partai politik harus mampu mengendalikan tim sukses dan tim media sosial menyebarkan hoaks, perlu ada partisipasi publik dalam menjaga moralitas dengan secara aktif mengadakan votes education,” katanya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait