Panggung Dangdut Berhenti, Peserta Jalan Sehat Khidmat Ikuti Peresmian Masjid Renjana

Taufik Budi
Panggung Dangdut Berhenti, Peserta Jalan Sehat Khidmat Ikuti Peresmian Masjid Renjana (Foto: Taufik Budi)

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Sebuah peristiwa luar biasa terjadi saat panggung dangdut berhenti tiba-tiba. Ratusan penonton dangdut sekaligus peserta jalan sehat yang sedang merayakan kebersamaan beralih khidmat untuk mengikuti peresmian Masjid Renjana, Pudakpayung, Kota Semarang.

Peserta jalan sehat yang tadinya bersemangat untuk berdansa dan berjoget di lapangan, dengan cepat beralih ke suasana sakral yang penuh khidmat. Mendadak, panitia mengumumkan akan berlangsung peresmian Masjid Renjana tak jauh dari lapangan.

Mereka berbondong-bondong menuju halaman masjid untuk mengikuti prosesi peresmian. Jalan Raya Renjana seketika penuh warga yang mengenakan pakaian bernuansa merah dan putih. Mereka baru saja mengikuti Jalan Sehat yang digelar RW 11 Pudakpayung untuk menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI.

Peresmian dilakukan dengan pemotongan rangkaian bunga melati oleh Ketua RW 11 Pudakpyaung, Kapendi. Tak hanya sendiri, dia juga didampingi Ketua RT 1 RW 11 Pudkapayung, Suparman, yang juga menjabat sebagai Ketua Pembangunan Masjid Renjana.

"Awalnya, masjid ini akan diresmikan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu atau Mbak Ita, yang hadir di sini. Namun, beliau berhalangan hadir dan telah mengirim permintaan maafnya kepada seluruh warga," ujar Kapendi.

Menara Bulan Sabit

Masjid Renjana menelan biaya pembangunan sekira Rp900 juta mengusung konsep minimalis kekinian yang megah. Masjid ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi spot selfie populer di kalangan warga setempat maupun jemaah yang hadir.

Keindahan arsitektur modern dipadukan dengan banyaknya kaca berukuran besar sebagai dinding. Blok kaca kemudian dihias dengan kaligrafi ayat suci Alquran dari stiker sandblast. Dengan stiker bukan hanya menghias sekaligus juga memberikan efek buram pada kaca agar tak tembus pandang.

Bangunan masjid makin megah dengan menara bulan sabit yang berdiri menjulang. Menara ini menjadi bagian paling ikonik, apalagi ketika malam lampu berwarna biru tampak menyala terang hingga menarik perhatian banyak orang.

“Masjid ini sudah mulai kita gunakan sebagai tempat ibadah, sholat berjemaah sejak 10 Muharram lalu. Mudah-mudahan ini menjadi bukti nyata akan pentingnya tempat ibadah dalam menyatukan masyarakat,” kata Suparman yang juga sebagai wakif atau pemberi wakaf tanah masjid.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network