YOGYAKARTA, iNewsJoglosemar.id - Dit Res Narkoba Polda DIY mengungkap modus baru dalam peredaran narkotika dan obat berbahaya. Selain mengklamufase dengan bungkusan makanan ringan, para pengedar juga menggunakan bungkus rokok untuk mengelabui petugas.
Kasubdit 3 Res Narkoba Polda DIY, AKBP Mardiyanto menuturkan 9 orang tersangka mereka amankan dalam operasi yang dilakukan selama bulan Oktober 2023 yang lalu. Ke-9 tersangka tersebut diamankan dari 7 lokasi yang berbeda.
"9 pelaku ini sebagian besar merupakan warga Jogja,"tutur dia
9 orang tersebut adalah PT (34) warga Cempaka Putih Jakarta Pusat, AB alias TOMPEL (39) warga Mantrijeron Yogyakarta, RACN (23) warga Magelang Jawa Tengah yang tinggal di salah satu kos Miati Sleman. Kemudian MMM (31) asal Wonosobo Jawa Tengah tinggal di salah satu kos Ngaglik Sleman.
SR alias OPIK (27) tinggal di salah satu kos Sinduadi Mlati Sleman, AK alias Apeng (46) warga Gamping Sleman, MT alias Jacky (37) asal Gamping Sleman, WP alias Bagio (41) warga Kasihan Bantul, HAP (26) warga Godean Sleman.
"Sejumlah barang bukti kami amankan. Terbanyak miras oplosan,"tutur dia.
Barang bukti yang mereka amankan diantaranya adalah narkotika berupa Ganja seberat 725,54 gram dan Sabu seberat 2,47 gram, Obat Berbahaya jenis Trihexypenidyl (pil sapi) sebanyak 5.545 butir, dan miras oplosan total sebanyak 2.046.
Mardiyanto mengatakan, berbagai modus digunakan untuk mengelabui petugas. Untuk Ganja kering, para pengedar membungkus dengan lakban kecil-kecil kemudian dimasukkan dengan kardus berisi keripik tempe. Sementara untuk obat berbahaya dimasukkan ke dalam bungkus rokok. "Itu hanya untuk mengelabui saja ya. Bukan membuat keripik tempe terus dikasih narkoba,"ujarnya.
Sementara untuk miras oplosan produksinya memang berada di Yogyakarta. Di mana produsen membeli bahan di toko resmi kemudian meraciknya dengan mengoplos berbagai bahan dan kemudian menjualnya dengan kemasan botol air mineral.
Untuk mengantarkan barang haram tersebut bisa dengan face to face ataupun secara online. Untuk Ganja, biasanya dalam paket kecil dan kemudian ditempel di suatu tempat yang sudah dikoordinasikan
"Jadi modusnya kian berkembang saja,"ujarnya
Para pelaku bakal dikenakan Pasal 111 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling lama 12 (Dua Belas) Tahun Pasal 112 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling lama 12 (Dua Belas) Tahun,
Kemudian Pasal 127 Ayat (1) Huruf A UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling lama 4 (Empat) Tahun dan Pasal 435 UU RI No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait