Dokter Budi menyampaikan, pelayanan medis menjadi hak seluruh warga negara meski berada di pedalaman. Dia tak jarang harus mencari keberadaan pasien dengan melintas gunung dan hutan untuk menolong warga.
"Karena geografis yang berat sehingga mereka tidak punya alat transportasi. Jadi bukan pasien yang mencari saya (dokter), tapi saya mencari pasien supaya mereka tidak meninggal, supaya mereka terselamatkan karena mereka punya hak yang sama untuk hidup," terangnya.
"Orang yang ada di Jakarta, Semarang, Papua pedalaman sekalipun punya hak yang sama untuk hidup, sehingga kita tenaga kesehatan berkewajiban untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin pada orang-orang yang ada di sana," tandasnya.
Telogorejo Award 2023 merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan kepada dokter yang memegang teguh komitmen mengabdikan diri untuk terus melayani masyarakat di daerah terpencil seluruh Indonesia. Meskipun banyak keterbatasan, namun tak mengurangi pengabdian mereka pada nilai-nilai kemanusian, kesetaraan, dan keberagaman.
"Kami ingin ketimpangan antara daerah pelosok dengan sini (Semarang) jangan terlalu tinggi sehingga dengan adanya omnibus law di bidang pendidikan kedokteran, kami mengharapkan lulusan dokter ini akan lebih banyak lagi mengejar kekurangan rasio yang masih kurang," ujar Ketua Pengurus Yayasan Kesehatan Telogorejo, dr. Koesbintoro Singgih, M.M.
"Dengan demikian kami bisa membagikan meratakan dokter-dokter lebih baik lagi, sehingga daerah yang di pelosok pun juga akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi," harapnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait