SOLO, iNewsJoglosemar.id - Sebanyak 12 tokoh telah mendaftarkan diri ke PDIP untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo. Para tokoh itu diminta secara tegas untuk tidak boleh berbohong.
Syarat tidak boleh bohong itu pernah ditekankan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, pada 18 April 2024.
"Bahkan sekarang kami tambahkan suatu penekanan terhadap pentingnya ketaatan terhadap konstitusi, terhadap budi pekerti, terhadap santunnya kata dan perbuatan, dan pemimpin itu tidak boleh bohong," ujar Hasto di Jakarta.
Ketua Penjaringan DPC PDIP Solo untuk Pilkada Solo Paulus Haryoto mengungkapkan bahwa sosok yang diinginkan PDIP sebagai pemimpin Kota Solo adalah sosok yang mampu membawa kota ini menjadi lebih baik. Ia juga harus memiliki komitmen serta loyal terhadap PDIP.
"Yang penting adalah kalau sudah lewat PDIP, belajar seperti yang kemarin jangan lari ke mana-mana. Tanggung jawab membesarkan PDIP dan membesarkan masyarakat itu saja," ujarnya saat diwawancarai di Kantor KPU Solo, Kamis (2/4).
Melihat kebutuhan itu, Paulus menegaskan bahwa penekanan "tidak boleh bohong" yang disampaikan Hasto menjadi relevan. Menurutnya, penekanan tersebut adalah bagian dari kualitas dan integritas seseorang.
"Dasar dari seseorang punya integritas salah satunya kan tidak boleh bohong. Kalau dari awal mula sudah bohong kan kami juga meragukan tanggung jawabnya. Tapi secara khusus kami tidak punya kriteria," beber dia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait