CRECO, Roda Penggerak Baru Ekonomi Cepu Raya dari SKK Migas-EMCL

Taufik Budi
CRECO, Roda Penggerak Baru Ekonomi Cepu Raya dari SKK Migas-EMCL (Instagram Creco)

Sri mengungkapkan dukungan konkret dari Pemkab Blora dalam pengembangan CRECO. “Kami memberikan dukungan berupa kemudahan perizinan, peningkatan akses permodalan, dan program pelatihan untuk pengembangan keterampilan kreatif. Dari segi infrastruktur, kami juga membentuk tim pengembangan CRECO untuk memastikan kelancaran program ini,” tambahnya.

Untuk memastikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, Sri menjelaskan, “CRECO membantu pelaku UMKM dan komunitas kreatif dengan memperluas jaringan bisnis, meningkatkan kemampuan, dan menyediakan media promosi. Program ini juga memfasilitasi akses pendanaan yang penting bagi pengembangan usaha.”

Program pendampingan dan pelatihan juga menjadi fokus Pemkab Blora. “Kami menyediakan program pelatihan untuk pengembangan keterampilan kreatif dan kewirausahaan. Ini termasuk inkubasi bisnis dan dukungan untuk memulai usaha,” ujar Sri.

Pemkab Blora juga berencana mengintegrasikan hasil dari CRECO dengan program-program pembangunan ekonomi lainnya. “Kami akan menerapkan teknologi tepat guna, menciptakan keunggulan daya saing, dan memanfaatkan e-commerce. Ini penting untuk mendukung pengembangan pariwisata dan industri kreatif di Blora,” tambah Sri.

Dengan dukungan dari SKK Migas dan EMCL, program CRECO diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Cepu dan sekitarnya.

Pencapaian Besar

Sementara itu, di sisi industri migas, EMCL dan SKK Migas baru-baru ini merayakan pencapaian besar dalam industri hulu migas Indonesia. Pada Selasa (13/08/2024), EMCL dan SKK Migas mengumumkan pengapalan (lifting) ke-1000 minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris, Blok Cepu. Pengapalan ini menandai total produksi kumulatif lebih dari 660 juta barel minyak.

Jumlah produksi kumulatif telah melampaui target komitmen rencana pengembangan (POD) awal, dengan perkiraan volume cadangan minyak sebesar 450 juta barel. Pada momen bersejarah tersebut, EMCL mengapalkan 600 ribu barel minyak mentah dari kapal Alir Muat Terapung (FSO) Gagak Rimang ke kapal tanker MT Nectar milik Pertamina, yang kemudian dikirim ke kilang-kilang Pemerintah di Indonesia. Minyak mentah ini berperan penting dalam mendukung kebutuhan energi nasional dan meningkatkan keamanan energi negara.

Lapangan Banyu Urip memulai produksi minyaknya 15 tahun lalu, dan pengapalan pertama tercatat pada tahun 2015. Hingga pengapalan ke-1000, operasi Blok Cepu telah mencatatkan rekor keselamatan yang luar biasa dengan nol insiden. Atas dedikasi tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memberikan penghargaan Patra Nirbhaya Adhinugraha dan Patra Karya Tama kepada EMCL, sebuah penghargaan tertinggi dari kementerian kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network