Guguran Lava Gunung Merapi Mencapai 2.000 Meter, Warga Diminta Waspada

Taufik Budi
Guguran Lava Gunung Merapi Mencapai 2.000 Meter, Warga Diminta Waspada (Pos Kaliurang)

MAGELANG, iNewsJoglosemar.id - Gunung Merapi, yang berada di wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, DIY, dan Jawa Tengah, kembali menunjukkan aktivitas signifikan pada Rabu, 28 Agustus 2024. Aktivitas gunung berapi ini terpantau meningkat dalam periode pengamatan dari pukul 00:00 hingga 06:00 WIB, di mana tercatat sebanyak 17 kali guguran lava mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum mencapai 2.000 meter.

Cuaca cerah hingga berawan pada saat pengamatan, dengan angin tenang yang berhembus ke arah barat, mendukung visualisasi yang jelas terhadap aktivitas Gunung Merapi. Pengamat melaporkan bahwa asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, terlihat naik setinggi sekitar 30 meter dari puncak gunung yang memiliki ketinggian 2968 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Selain itu, pengamatan klimatik menunjukkan suhu udara di sekitar Gunung Merapi berkisar antara 14,3 hingga 17°C, dengan kelembaban mencapai 99%. Tekanan udara yang tercatat berada di antara 768,4 hingga 918,6 mmHg, menambah detail dari kondisi lingkungan yang mempengaruhi aktivitas gunung api ini.

Aktivitas kegempaan juga mengalami peningkatan, di mana tercatat 25 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3 hingga 28 mm. Durasi setiap gempa bervariasi, dengan rentang waktu antara 8,24 hingga 159,52 detik. Kondisi ini menunjukkan adanya pergerakan magma di dalam gunung, yang berpotensi memicu terjadinya aktivitas vulkanik lebih lanjut.

Dengan adanya peningkatan aktivitas ini, warga di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk tetap waspada. Terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan selatan-barat daya hingga tenggara, yang meliputi aliran sungai-sungai seperti Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Woro, dan Gendol, diharapkan untuk menghindari daerah-daerah tersebut karena berpotensi menjadi jalur luncuran lava dan awan panas.

Rekomendasi dari pihak berwenang menyatakan bahwa masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan apapun di daerah yang telah ditetapkan sebagai zona bahaya. Mereka juga diminta untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya lahar saat hujan turun di sekitar Gunung Merapi, yang dapat memperburuk situasi dan menambah risiko bagi penduduk sekitar.

Pihak terkait juga menegaskan bahwa jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas Gunung Merapi, maka status aktivitas gunung akan segera ditinjau kembali dan masyarakat akan diberi informasi terkini mengenai tindakan yang harus diambil untuk menghindari dampak lebih lanjut.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network