SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Penerapan teknologi FADS di pesisir Demak mendapat dukungan Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk melakukan riset panjang terkait teknologi ini. Sebelumnya, teknologi FADS juga tela diteliiti Universitas Chulalongkorn Thailand, saat diterapkan di negaranya.
"Kami senang bisa berkolaborasi dengan Universitas Chulalongkorn, yang merupakan universitas nomor 1 di Thailand," ujar Prof. Suharnomo, Rektor UNDIP.
Dukungan dari Chulalongkorn penting karena mereka telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam penelitian terkait teknologi FADS. Kerjasama internasional ini memperkuat keyakinan bahwa FADS adalah solusi yang dapat diterapkan secara global untuk perlindungan pesisir.
Penerapan FADS di Indonesia menjadi langkah awal untuk memperluas dampaknya ke wilayah pesisir lainnya di seluruh dunia. FADS juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara universitas dan industri dalam mengembangkan solusi inovatif untuk masalah lingkungan.
"Kerjasama ini akan membawa dampak positif bagi pengelolaan ekosistem pesisir Indonesia," kata Prof. Suharnomo, berharap dapat memperluas penerapan teknologi ini.
Kerjasama dengan Chulalongkorn dan UNDIP akan mempercepat penyebaran teknologi ini ke berbagai kawasan pesisir di Indonesia dan Asia.
"Sistem ini sudah diuji coba di Thailand dan risetnya sudah lebih dari 20 tahun," jelas Andy Hartayo, Direktur PT Siam Flotilla Persada, perusahaan asal Jakarta, mempertegas kesuksesan teknologi ini di luar negeri.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait