SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Pengelolaan sampah di tingkat desa harus terus diperkuat dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat secara masif. Desa memegang peran strategis dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berbasis komunitas.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, menegaskan bahwa masyarakat desa harus diajak menjadi bagian dari solusi atas permasalahan sampah yang kian meningkat. Dengan kesadaran yang tinggi, sampah bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
"Bagaimana masyarakat mampu menjadikan sampah sebagai berkah, bukan sekadar masalah," ujar Sarif, Jumat (21/2/2025).
Saat melaksanakan reses, Sarif mengunjungi Desa Ciporos di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, serta Desa Ledug di Kecamatan Kembaran, Banyumas. Kedua desa tersebut telah menjalankan program Lingkungan Bersih Hijau dan Produktif (LBHP), yang bertujuan mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna.
"Di desa-desa ini, sampah organik dimanfaatkan sebagai pupuk, pakan ikan, dan pakan ternak. Ini sekaligus mengurangi biaya masyarakat untuk mendapatkan pupuk serta pakan hingga 70 persen," jelasnya.
Namun, Sarif mengakui bahwa membangun kesadaran masyarakat desa dalam pengelolaan sampah bukanlah hal yang mudah. Perlu kerja sama dari berbagai pihak, termasuk dukungan pemerintah daerah dan provinsi dalam penyediaan fasilitas yang memadai.
"Pemerintah harus hadir dalam peningkatan sumber daya manusia, teknologi, serta regulasi yang lebih jelas dalam manajemen pengelolaan sampah," lanjutnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total timbulan sampah di Jawa Tengah pada 2024 mencapai 2.567.753,64 ton, dengan rata-rata produksi harian sekitar 7.034,94 ton. Timbulan sampah adalah sampah yang dihasilkan dari sumber sampah.
Sarif menilai, jika pengelolaan sampah berbasis desa terus diperkuat, maka volume sampah dapat ditekan dan beban tempat pembuangan akhir (TPA) di berbagai daerah bisa berkurang signifikan.
"Lebih dari itu, jika desa bersih, pasti rumah-rumah juga lebih bersih, dan akhirnya bisa terwujud lingkungan yang bebas sampah dan lebih sehat bagi masyarakat," tandasnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait