KUDUS, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk para pekerja rokok di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, resmi cair. Sebanyak 50.828 buruh dari 22 pabrik rokok menerima pencairan tahap pertama senilai Rp600 ribu per orang, yang merupakan alokasi untuk dua bulan.
Plt. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus, Satria Agus Himawan, mengungkapkan bahwa total anggaran yang disiapkan mencapai Rp60,99 miliar. Bantuan ini merupakan bagian dari skema provinsi Jawa Tengah yang menargetkan total BLT Rp1,2 juta per pekerja, disalurkan dalam empat tahap dengan nominal Rp300 ribu per bulan.
"Untuk alokasinya, sama dengan yang direncanakan provinsi, yakni empat kali dengan nilai bantuan untuk setiap bulannya sebesar Rp300 ribu per pekerja," kata Satria, Kamis (24/4/2025).
Sementara itu, dari total tersebut, sebanyak 28.000 pekerja merupakan penerima BLT dari skema Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan total anggaran Rp33,6 miliar.
Dukungan Pemkab Kudus
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, menyampaikan harapannya agar BLT ini bisa digunakan untuk kebutuhan prioritas dalam rumah tangga, bukan untuk hal konsumtif yang tidak mendesak.
"Mudah-mudahan bantuan BLT ini bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga," tuturnya dilansir dari Okezone. Ia juga mengingatkan agar dana tersebut tidak digunakan untuk membeli produk kecantikan atau kebutuhan yang tidak mendesak.
Respons Positif dari Pekerja
Buruh rokok menyambut baik pencairan BLT tersebut. Sandung Hidayat, perwakilan dari Pabrik Rokok Jaleka, mengapresiasi program ini karena 640-an pekerja di perusahaannya ikut menerima bantuan.
Hal senada disampaikan oleh Evita Putri Maharani, buruh dari PT Djarum. Ia mengaku sudah beberapa tahun terakhir menerima BLT sebesar Rp300 ribu per bulan. Untuk April ini, Evita menerima bantuan sebesar Rp600 ribu karena pencairan dilakukan sekaligus untuk dua bulan.
"Untuk hari ini (22/4) saya mendapatkan Rp600 ribu karena penyerahannya untuk dua bulan sekaligus," ujar Evita.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait