Lasmiyah, perempuan warga Dukuh Timbulsloko, mengaku kini tak perlu lagi membeli pembalut sekali pakai setiap bulannya. “Lebih hemat, sehat, dan warung-warung di sini sekarang juga sudah tidak menjual pembalut sekali pakai,” katanya. Kebiasaan baru ini dinilai lebih ramah lingkungan dan menguntungkan perempuan pesisir yang kerap terdampak banjir rob.
Selama hampir tiga tahun, Puspita Bahari sudah mendistribusikan sekitar 1.000 lembar pembalut kain kepada lebih dari 300 perempuan di pesisir Demak. Selain pembagian, kampanye ini juga meluruskan kesalahpahaman yang beredar, bahwa penggunaan pembalut sekali pakai dalam waktu lama bisa menyebabkan iritasi, infeksi, hingga gangguan kesehatan organ reproduksi.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait