SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Banyak pengendara sepeda motor masih berfokus pada mesin, suspensi, atau ban saat membicarakan faktor keselamatan berkendara. Namun satu komponen yang kerap diabaikan ternyata sangat krusial: jok motor. Bukan hanya soal kenyamanan, bentuk dan jenis jok motor juga berpengaruh besar terhadap keselamatan saat berkendara, terutama dalam situasi darurat.
Menurut Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, jok motor memainkan peran vital karena merupakan titik kontak utama antara tubuh pengendara dan kendaraan.
“Motor adalah perpanjangan dari tubuh kita. Jok adalah titik kontak utama yang memungkinkan perpanjangan itu terjadi dengan sempurna. Perhatikan jok motor kita, karena ia adalah salah satu kunci untuk berkendara dengan lebih aman dan terkendali,” jelasnya.
Kenali Jenis-Jenis Jok Motor dan Fungsinya
1. Jok Rata
Jenis ini umum ditemukan pada motor trail atau naked bike. Keunggulannya adalah memberikan kebebasan bergerak bagi pengendara, terutama saat menaklukkan tikungan tajam atau medan offroad.
2. Jok Berundak
Biasanya terdapat pada motor sport atau touring. Jok ini memisahkan posisi duduk pengendara dan penumpang. Bentuknya membantu pengendara tetap stabil saat akselerasi atau pengereman, namun membatasi ruang gerak saat cornering ekstrem.
3. Jok Ergonomis
Dirancang mengikuti lekuk tubuh, jok ergonomis memberikan kenyamanan maksimal. Ideal untuk perjalanan jauh karena mendistribusikan berat tubuh secara merata dan mengurangi tekanan di satu titik.
Mana yang Lebih Aman, Jok Keras atau Empuk?
Banyak yang menyangka jok empuk selalu lebih baik. Namun kenyataannya, kepadatannya justru bisa menentukan keselamatan berkendara.
1. Jok Terlalu Empuk
Terasa nyaman di awal, tapi bisa menyebabkan hilangnya feeling terhadap motor. Respon tubuh terhadap pergerakan motor jadi lambat, dan ini berisiko terutama saat kondisi darurat.
2. Jok Terlalu Keras
Memberikan umpan balik maksimal dari motor, meski terasa kurang nyaman untuk perjalanan jauh. Kita bisa merasakan detail pergerakan motor, seperti suspensi bekerja atau ban kehilangan traksi.
Idealnya, jok motor memiliki kepadatan yang seimbang: tidak terlalu empuk, tapi cukup kenyal untuk tetap memberikan kenyamanan serta informasi responsif dari kendaraan.
Analogi: Jok Motor dan Alas Kaki
Seperti halnya kita memilih sepatu untuk berolahraga atau sandal untuk bersantai, jok motor pun harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jok yang terlalu empuk seperti berdiri di atas kasur air—terlihat nyaman tapi minim stabilitas. Sebaliknya, jok keras lebih seperti sepatu lari: kaku namun stabil dan responsif.
Keselamatan berkendara tak hanya ditentukan oleh kecepatan atau keahlian mengerem, tapi juga dari kontrol penuh terhadap kendaraan, dan itu salah satunya dimediasi oleh jok motor. Semakin baik kita menyatu dengan motor, semakin aman pula berkendara di segala situasi.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait