Film Perdana Jadi Reuni Keluarga Besar, Aktris Sita Permata Ajak Nobar di Semarang

Taufik Budi
Film Perdana Jadi Reuni Keluarga Besar, Aktris Sita Permata Ajak Nobar di Semarang. Foto: Taufik Budi

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Suasana hangat dan penuh haru terasa di salah satu studio bioskop di Semarang, Minggu (19/10/2025). Sekira 30 anggota keluarga besar artis muda Sita Permata Sari tampak berbondong-bondong hadir, bukan sekadar menonton film, tapi juga melepas rindu setelah bertahun-tahun tak berkumpul lengkap.

Bagi Sita, pemutaran film “Pengin Hijrah” di Semarang menjadi lebih dari sekadar momen profesional — ini adalah reuni keluarga yang menyentuh hati.

“Ini mau ke Semarang nih, kota pertama. Terus aku bilang sama mama, ‘Mam, aku mau ke Semarang,’ ya udah, mama langsung semangat. Aku list yang keluarga di sini, terus semuanya datang. Alhamdulillah, totalnya sekitar tiga puluhan orang,” ujar Sita sambil tersenyum bahagia.

Dari bude, bulik, pakde, hingga ponakan-ponakan kecil ikut memenuhi barisan kursi bioskop. Mereka datang dari berbagai penjuru Kota Semarang hanya untuk menyaksikan akting perdana Sita di layar lebar.

“Ini keluarga dari mama, semuanya hadir. Kalau keluarga papa di Malang agak jauh, mungkin nanti pas premiere di Malang bisa kumpul juga,” tambah Sita.

Film “Pengin Hijrah” karya sutradara Jastis Arimba ini dibintangi oleh Steffi Zamora, Daffa Wardhana, Endy Arfian, serta Sita Permata Sari, Karina Suwandi, dan Donny Alamsyah.

Cerita film berpusat pada sosok Alina (Steffi Zamora), selebgram dan mahasiswi yang hidupnya tampak sempurna. Hingga ia dihantam skandal besar oleh kekasihnya, Zoe (Daffa Wardhana), yang menyebarkan foto pribadinya.

Hidup Alina pun berantakan: beasiswa dicabut, keluarga kecewa, dan dunia maya berbalik menjadi musuh. Dalam keputusasaan, ia memilih hijrah — bukan sekadar perubahan penampilan, tapi perjalanan mencari makna diri yang sesungguhnya.

Pencarian itu membawanya ke Uzbekistan, tempat ia bertemu Omar (Endy Arfian), seorang mahasiswa keturunan Uzbekistan-Indonesia yang tenang dan kalem. Di negeri para imam besar itu, Alina belajar arti ketulusan dan menemukan jalan pulang menuju kedamaian batin.

“Kita diajarkan untuk mengenali sesuatu atau mempelajari sesuatu, tapi enggak pernah mempelajari diri sendiri. Hijrah itu tentang mengenali diri sendiri, proses yang harus dijalani tanpa buku panduan,” tutur Endy Arfian, pemeran Omar.

Dalam film ini, Sita berperan sebagai Ufa, sahabat Alina yang lembut, sabar, dan menjadi penuntun spiritual bagi tokoh utama. Sita mengaku banyak belajar dari karakter ini, terutama soal keteguhan hati.

“Ufa ini orangnya lembut, selalu berusaha menuntun Alina ke arah yang lebih baik. Tantangannya, aku harus berakting pakai hijab, belajar banget gimana cara memakainya dan menghayati karakternya. Tapi aku menikmati banget prosesnya,” ujar Sita.

Ia juga menegaskan bahwa “Pengin Hijrah” bukan film yang menggurui, tapi kisah ringan dengan pesan mendalam.

“Filmnya ringan, tapi banyak nilai baiknya. Banyak ibu-ibu yang bilang setelah nonton, ‘Ih, kayak kembali muda lagi ya?’” ucapnya sambil tertawa kecil.

Menurut Budi Yulianto, sang eksekutif produser sekaligus dosen yang menciptakan ide cerita, film ini berangkat dari fenomena mahasiswa yang mencari jati diri.

“Awalnya dari pengalaman saya sebagai dosen. Lalu saat ke Uzbekistan dan berdoa di makam Imam Al-Bukhori di Samarkand,” katanya.

Lokasi syuting pun tersebar di tiga tempat dengan karakter alam berbeda: Belitung yang hangat dan biru, Bogor yang teduh, serta Uzbekistan yang dingin bersalju.

“Kami syuting di Uzbekistan selama sepuluh hari di musim dingin. Tantangannya luar biasa, tapi hasilnya indah banget,” tambah Budi.

Setelah sukses gala premiere di Jakarta, tim produksi memilih Semarang sebagai kota pertama roadshow film “Pengin Hijrah”.

“Buat kami, Semarang itu spesial. Banyak generasi muda di sini yang relate dengan tema film ini. Dan ternyata sambutan penontonnya hangat banget,” ujar Budi.

Kehadiran Sita bersama keluarga besarnya membuat suasana semakin meriah. Setelah pemutaran, tawa dan pelukan mewarnai momen hangat di lobi bioskop.

Setyorini (70), bude Sita, tampak haru menatap keponakannya yang kini jadi bintang film.

“Bangga banget lihat Sita sekarang. Dulu kecilnya pemalu, sekarang sudah jadi artis dan idola,” katanya sambil mengusap air mata.

Bagi Sita, “Pengin Hijrah” bukan hanya debut film, tapi juga perjalanan pribadi yang memberi makna baru.

“Hijrah itu bukan menghapus masa lalu, tapi melangkah ke tempat baru sambil tetap membawa diri kita yang lama. Versi yang lebih baik, tapi tetap jujur sama diri sendiri,” ungkapnya lembut.

 

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network