Ketua Yayasan IUI, Sumiyanto, menjelaskan bahwa Akademi Inovasi Indonesia telah berdiri sejak dua tahun lalu dan saat ini menampung 40 mahasiswa program teknik rekayasa (engineering). Proses belajar sementara masih menggunakan dua lokasi sewa di Bener dan Salatiga.
“Dengan dukungan Pemkab Semarang, kapasitas penerimaan mahasiswa bisa meningkat dua kali lipat,” ujar Sumiyanto.
Yayasan IUI juga menaungi perusahaan manufaktur yang memproduksi suku cadang dan variasi kendaraan bermotor.
“Sehingga lulusan AII nantinya akan dapat langsung ditampung di industri kami,” paparnya.
AII dirancang menjadi kampus berbasis vokasi dan inovasi industri, dengan model pembelajaran terapan yang menekankan penguasaan teknologi manufaktur dan rekayasa.
Kepala Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang, Zaenal Arifin, menyebut bahwa pembangunan kampus di lahan eks peternakan Mulyorejo akan menjadi bagian dari rencana pengembangan kawasan terpadu pendidikan dan layanan publik.
“Selain kampus, juga akan dibangun sekolah rakyat dan rumah sakit ramah lingkungan di sana. Luas lahan yang disediakan untuk kampus AII seluas 2,9 hektare,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemkab Semarang mendorong keterlibatan berbagai pihak untuk mempercepat realisasi kawasan ini sebagai pusat inovasi dan pendidikan berbasis teknologi di wilayah selatan kabupaten.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
