Undip Gandeng Menteri KKP, Ekspor Teri Nasi ke Jepang Tembus 7 Ton

Taufik Budi
Undip Gandeng Menteri KKP, Ekspor Teri Nasi ke Jepang Tembus 7 Ton. Foto: Ist

 

JEPARA, iNewsJoglosemar.id — Universitas Diponegoro (Undip) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono, secara resmi melepas ekspor produk teri nasi ke Jepang. Pelepasan dilakukan di Kampus Undip Jepara sebagai wujud penguatan peran perguruan tinggi dalam mendorong hilirisasi riset dan bisnis ekspor sektor perikanan.

Prosesi pelepasan ekspor dilakukan secara simbolis melalui pemecahan kendi oleh Menteri KKP bersama Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., disaksikan Ketua Senat Akademik, para dekan, serta pimpinan tinggi Undip. Produk teri nasi yang diekspor merupakan hasil inkubasi bisnis Undip bekerja sama dengan mitra industri CV Karimun Mina Sejahtera.

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa ekspor teri nasi harus dikembangkan sebagai bisnis berkelanjutan, seiring meningkatnya permintaan global terhadap produk perikanan.

“Ini harus menjadi bisnis yang sustain. Demand akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Perguruan tinggi seperti Undip harus mampu menjamin kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu pengiriman,” tegasnya.

Menurut Menteri KKP, peran perguruan tinggi sangat strategis dalam penguatan riset, teknologi budi daya, serta konservasi sumber daya laut agar ekspor tidak merusak ekosistem.

“Perguruan tinggi harus mampu mengembangkan hatchery, budi daya, serta riset lanjutan terkait keberlanjutan dan konservasi teri nasi maupun sumber daya laut lainnya,” tambahnya.

Rektor Undip Prof. Suharnomo menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah konkret untuk menjawab tantangan keberlanjutan ekspor teri nasi ke Jepang. Salah satunya melalui kerja sama internasional dengan Kanazawa University, Jepang, serta kolaborasi berkelanjutan dengan mitra industri.

“Undip bekerja sama dengan Kanazawa University dan CV Karimun Mina Sejahtera untuk mendidik para tenant di Jepara, sekaligus memberdayakan nelayan agar mampu menghasilkan teri nasi sesuai standar kualitas Jepang,” jelasnya.

Terkait aspek konservasi, Rektor menyebut proses penguatan bisnis dan standar produksi masih terus berjalan. Program keberlanjutan ditargetkan mulai terimplementasi pada awal 2026.

“Saat ini kami terus memperbaiki business process sesuai standar Jepang. Program sustainability dan konservasi yang diharapkan Pak Menteri insyaallah mulai terwujud awal tahun 2026,” ujarnya.

Editor : Enih Nurhaeni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network