Ia menambahkan, pasar Jepang memiliki potensi besar, namun menuntut konsistensi kualitas dan kesinambungan produksi.
“Market Jepang sangat besar. Tantangannya ada pada sustainability dan kualitas. Mudah-mudahan Undip bisa terus mengedukasi mitra industri agar peduli terhadap kualitas dan keberlanjutan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama CV Karimun Mina Sejahtera Dwi Lestari mengungkapkan bahwa program inkubasi bisnis Undip memberikan dampak sosial yang signifikan, terutama bagi pekerja perempuan di Jepara.
“Kami memiliki 52 karyawan dan semuanya perempuan. Sekitar 50 persen merupakan janda dan ada juga yang putus sekolah. Program inkubasi dari Undip sangat membantu meningkatkan ekonomi keluarga mereka,” ungkapnya.
Pada ekspor kali ini, teri nasi yang dikirim ke Jepang memiliki bobot lebih dari 7 ton. Pihak importir Jepang disebut tidak membatasi kuota pengiriman, sehingga peluang ekspor ke depan masih sangat terbuka.
Hingga saat ini, Undip bersama mitra industri telah melakukan empat kali ekspor teri nasi ke Jepang, sekaligus memperkuat posisi Undip sebagai perguruan tinggi yang aktif mendorong riset aplikatif dan bisnis perikanan berkelanjutan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
