JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengingatkan masyarakat untuk waspada dan hati-hati terhadap gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Belum lama ini Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap lima tersangka teroris di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu 3 April 2022.
Kelima tersangka teroris itu diduga merupakan jaringan dari NII. Tak hanya itu, Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, mengatakan, barang bukti yang ditemukan menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatera Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024.
BACA JUGA:
Sadis! Emoh Dicerai, Agus Ngamuk Tusuk-Tusuk Istrinya hingga Tewas
Moeldoko menjelaskan, NII merupakan gerakan yang sudah ada sejak 1947 di Tasikmalaya, Jawa Barat dengan Kartosuwiryo sebagai pentolannya. Sementara di luar Jabar ada NII di bawah Kahar Muzakkar.
Nyatanya, lanjut Moeldoko, gerakan tersebut tidak hilang dan tetap ada hingga saat ini dengan strategi yang berbeda. Jika dulunya menggunakan pendekatan penguasaan wilayah yang lebih mudah ditangani, maka sekarang menggunakan pendekatan ‘hati dan pikiran’.
BACA JUGA:
Majikan Biadab! ART Dipaksa Menyiksa Diri Sendiri dan Direkam Video
“Karena strategi penguasaan wilayah mudah dilumpuhkan, mudah direbut, maka sekarang gerakannya perebutan heart and mind, ini jauh lebih dahsyat. Karena pergerakan senjata mudah dikenali, pelaku mudah ditangkap dan mudah dieselesaikan, tapi begitu pergerakan pendekatann hati dan pikiran, melaui baiat dan doktrin itu sulit diatasi, dan jangan salah itu sudah ada di tengah-tengah kita, siapa yang terpengaruh? Melakui ASN, aparat keamanan, mahasiswa berbagai institusi, termasuk pengusaha,” ucap Moeldoko, Jumat (22/4/2022).
BACA JUGA:
Penampakan Mobil Mewah Grup Musik DEBU Usai Tabrakan di Tol Probolinggo
Moeldoko mengatakan, gerakan tersebut bergerak secara sembunyi-sembunyi lewat berbagai macam kamuflase. “Agar dia tidak dikenali dari awal, sehingga hati-hati ada di tengah-tengah kita,” ujarnya.
BACA JUGA:
Israel Serang Masjid Al Aqsa, Fadli Zon Sebut DPR akan ke Jalur Gaza Akhir Mei
BACA JUGA:
Insiden Pelantikan Wali Kota Bandung, Mahasiswa: Interupsi!
Moeldoko mengatakan, semua pihak harus terbuka untuk mewaspadai gerakan NII. Jangan sampai kesadaran baru didapat setelah semuanya terlambat.
“Karena ada korban rekrutmen 77 anak, berikutnya ada upaya pengumpulan dana melalui kotak amal, fintech maka ini semua harus terbuka matanya. Semua itu perlu mendapat kewaspadaan, dan jangan salah NII tenyata jadi kontributor dukungan sumber daya semua pergerakan jaringan teroris luar negeri di Indonesia. Ini saya ingatkan, hati-hati, kuncinya membangun awareness, kewaspadaan di mana pun kita berada, jangan lagi tidak tahu sebelah kita ternyata teroris,” pesan Moeldoko.
BACA JUGA:
BIADAB! Israel Kerahkan Drone Gas Air Mata Serang Jemaah Masjid Al Aqsa
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait