“Bagaimana Bapak-Bapak?” tanya Dandim 0732/Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana ketika rapat pembangunan Masjid Nurul Iman di tahap perencanaan TMMD.
“Kami ingin Masjid dibangun baru, bukan direhab,” tegas salah satu peserta rapat.
“Jika dibangun baru, biayanya bertambah banyak dan waktunya resminya kan hanya 30 hari, maka dibutuhkan waktu ekstra pengerjaannya, kita harus mendapatkan tambahan dana dan kerja keras,” kata Dandim.
BACA JUGA:
Begal Bersenpi Tewas Ditembak Korbannya, Peluru Lubangi Dada Tembus Punggung
“Pak Dukuh mewakili masyarakat Dusun Karangasem, Desa Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, kami siap mendukung pembangunan masjid dengan bergotong royong dan bila perlu masyarakat siap bekerja 24 jam dan untuk kendala dana, warga kami siap patungan mengumpulkan dana untuk pembangunan Masjid Nurul Iman,” sambung Pak Dukuh.
“Bagaimana Bapak Bapak? Setujuuu?” tegas Pak Dukuh lagi.
“Setujuuu!!!” serempak masyarakat menjawab.
Dandim pun tersenyum puas, sambil berkata lirih “Masjid Bandung Bondowoso ini”. Dia mengingat kisah Bandung Bondowoso yang menceritakan membangun sebuah Candi Sewu dengan singkat dan di luar nalar.
BACA JUGA:
Kakek 65 Tahun Nikahi Perawan Cantik 18 Tahun di Cirebon, Maharnya Rp700 Juta
Dari tekad kuat tersebut, dalam waktu singkat dana terkumpul uang Rp150 juta ditambah dana pagu awal TMMD maka terwujudlah pembangunan Masjid Nurul Iman yang baru hingga menjadi dua lantai. Masyarakat juga siap bekerja dari pagi hingga pukul 24.00 setiap harinya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait