Megawati Ultimatum Keras: Hanya Ketua Umum yang Menentukan Capres PDIP

JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengultimatum para kadernya untuk tidak bermanuver politik tanpa persetujuannya. Dia turut mengimbau agar jangan sampai ada yang bermain dua kaki.

Dia menjelaskan, jika ada kader yang kedapatan melakukan tindakan seperti itu, Megawati mempersilakan orang tersebut untuk keluar saja dari partai berlambang banteng tersebut.

Baca Juga

PDIP Usung Anies Baswedan-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024, Megawati Umumkan Siang Ini

BACA JUGA:

Presiden Jokowi Ulang Tahun ke-61: Weton Rabu Pon Begini Wataknya

"Kalian siapa yang membuat manuver, keluar. Karena apa, tidak ada di dalam PDI Perjuangan yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, dan melakukan manuver," ungkap Mega saat berpidato di Rakernas PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

Baca Juga

Akhirnya Puan Bertemu AHY, Begini Pesan Megawati!

Mega berpendapat, hal itu dikarenakan para kadernya sendirilah yang telah memberikan amanah kepadanya menjadi seorang ketua umum partai. Di mana, dari keputusan tersebut maka dia memiliki sebuah hak prerogatif.

BACA JUGA:

Ungkap Fakta! Bungkus Night Ternyata Peserta Bebas Hubungan Seks

Baca Juga

Jenderal Dudung Jawab Kritikan Megawati soal Kodam, Bukan Masalah Perang dan Tidak

BACA JUGA:

Digugat Cerai, Kenji Ngamuk Siram Air Keras ke Istri, Mertua dan Anak

"Karena saya diberi oleh kalian sebuah hak yang namanya hak prerogatif. Hanya Ketua Umum yang menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan," katanya.

Baca Juga

Megawati Pilih Jumat Pahing Umumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres

Dia pun tak ambil pusing bilamana ditemukan ada kader yang berperilaku seperti itu. Bahkan, Mega meminta agar kader tersebut keluar saja dari partai.

"Ingat lho, lebih baik keluar deh, lebih baik keluar deh daripada saya pecati lho kamu, saya pecati lho. Ini kan dikasih Hasto ini terbuka bu, semua orang biar tahu, inilah organisasi dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tuturnya.

BACA JUGA:

Baca Juga

Kenangan Megawati soal Kiai NU Bertamu ke Istana Pakai Koko, Sarung dan Sendal

Wartawan Dibegal, Wajah Dibacok Sepulang Yasinan

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto