SEMARANG – Sebanyak 6.000 Dokter Spesialis Penyakit Dalam mengikuti kongres yang digelar di Kota Semarang Jawa Tengah. Mereka tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Setiap tiga tahun PAPDI mengadakan kegiatan organisasi berupa Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (KOPAPDI). Mestinya, KOPAPDI XVIII diselenggarakan pada 2021 masih pandemi Covid-19, sehingga diundur dan terlaksana pada 13-17 Juli 2022 di Kota Semarang Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan format hybrid.
BACA JUGA:
Viral, Pria Mengaku Dewa Matahari di Banten
Tema besar yang diusung KOPAPDI XVIII adalah “The Role of Internist in Global Health Improvement in Artificial Intelligence and Big Data Era”. Tema merupakan representasi dari tantangan internis di masa depan yang kompleks dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga membawa peran dokter kepada era kecerdasan buatan yang merupakan dari sistem kesehatan.
BACA JUGA:
Setahun Magang di Polda Jateng, 31 Bintara Asli Papua Siap Pulang Kampung Suarakan Persatuan
KOPAPDI XVIII telah menjalankan sidang organisasi pada 13-14 Juli 2022 dan mengambil keputusan di antaranya:
1. Menetapkan Kota Medan, Sumatera Utara sebagai tempat pelaksanaan Konferensi Kerja (KONKER) PAPDI tahun 2024 dan Kota Denpasar, Bali sebagai tempat pelaksanaan Kongres Nasional PAPDI (KOPAPDI) tahun 2025.
BACA JUGA:
Hendak Diperkosa Keponakan, Tante Video Call Suami di Luar Kota
2. Menetapkan secara aklamasi Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP sebagai Ketua Umum PB PAPDI periode 2022-2025 dan Dr. dr. Irsan Hasan, SpPD, K-GEH, FINASIM sebagai Ketua Umum Kolegium IPD periode 2022-2025.
Usai kegiatan organisasi, KOPAPDI XVIII lanjut menggelar kegiatan ilmiah yang secara resrni dibuka pada 15 Juli 2022. Kegiatan ilmiah juga berlangsung secara hybrid sampai 17 Juli 2022 di dua tempat, yakni Hotel PO dan Hotel Patra Semarang.
BACA JUGA:
Gus Mus dan Kiai Sepuh Kumpul, Kapolda Jateng: Tidak Ada yang Dibahas, Hanya Ngobrol
"Kepada semua Dokter Spesialis Penyakit Dalam, ilmu yang didapat selama pendidikan harus terus diperbarui. Terlebih pada era digital saat ini, harusnya bisa mengikuti," kata Ketua Umum PB PAPDI, Dr dr Sally Aman Nasution SpPD K-KV, di sela Kongres Nasional PAPDI XVIII di Hotel PO Semarang, Jumat (15/7/2022).
Ketua Umum Kolegium IPD, Dr dr Irsan Hasan SpPD K-GEH, menambahkan, salah satu isu yang mencuat saat ini adalah keinginan Menteri Kesehatan untuk memperbanyak Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Dia ingin, akselerasi kebutuhan SDM harus diimbangi dengan mutu atau kompetensi yang baik. Untuk itu, diperlukan jumlah dosen yang seimbang dan sekolah subspesialis.
BACA JUGA:
Setahun Magang di Polda Jateng, 31 Bintara Asli Papua Siap Pulang Kampung Suarakan Persatuan
"Hambatannya sekarang adalah sekolah (perguruan tinggi) untuk subspesialis banyak yang ditutup karena regulasi. Maka harusnya regulasi itu dibuat dengan longgar," jelasnya.
Sekadar diketahui, jumlah Dokter Spesialis Penyakit Dalam saat ini mencapai 5.110 orang. Jumlah tersebut masih belum optimal untuk melayani kesehatan masyarakat, karena rasio idealnya 3 dokter berbanding 100 ribu penduduk. Apalagi, kebanyakan dokter juga masih terpusat di kota-kota besar.
BACA JUGA:
Ngaku Suami lalu Jual Istri ke Lelaki Hidung Belang Layani Seks Bertiga Threesome
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto