JERMAN, iNewsJoglosemar.id – Sebanyak 300 nahdliyin ramaikan 1 Abad NU di Jerman yang digelar Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Jerman di Wisma Indonesia KJRI Frankfurt, pada 6 Mei 2023. Kegiatan sekaligus halal bihalal ini diikuti nahdliyin dari seluruh penjuru Jerman, Austria, dan Polandia serta perwakilan organisasi masyarakat di Jerman.
Acara dimulai pukul 13.00 hingga 19.00 diisi pembacaan maulid, yasin, tahlil, mauidhoh hasanah, dan pesan kesan 1 Abad NU. Secara serentak peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Yalal Wathon untuk memperkuat rasa nasionalisme terhadap Indonesia. Acara juga dimeriahkan Sholawat dari Fatayat NU Jerman, dan 47 anak-anak nahdliyin diiringi grup Hadroh NU Jerman.
Sebagai perwakilan pemerintah hadir Acep Somantri (Konsul Jenderal RI Frankfurt), Ardian Wicaksono (Konsul Jenderal RI Hamburg), dan Kombes Sintho B G Silitonga (Atase Kepolisian KBRI Berlin). Sedangkan perwakilan ormas yang hadir PCI Muhammadiyah Jerman, Masyarakat Muslim Indonesia, ICMI Eropa Raya, GUSDURian Deutschland, dan sejumlah tokoh masyarakat non-Muslim.
Muhammad Rodlin Billah sebagai Ketua Tanfidziyah PCINU Jerman, menyampaikan bahwa halal bihalal 1 Abad NU adalah momentum silaturahmi seluruh nahdliyin di Jerman yang jumlahnya terus bertambah. Sekaligus memperkokoh peran PCINU Jerman dalam menyambut tantangan NU di abad kedua.
NU di Jerman memiliki karakter yang khusus karena sebagian besar nahdliyin adalah para ahli ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta kalangan profesional. Banyak nahdliyin Jerman yang bekerja di bidang industri pesawat terbang, ilmu komputer,IT, startup, dokter, profesor, dan peneliti. Diharapkan di abad kedua, PCINU Jerman dapat lebih berkontribusi terhadap kemajuan iptek dengan tetap menjaga akidah Ahlussunah wal jamaah serta memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.
Rois Syuriah PCINU Jerman, KH Saeful Fatah, menggambarkan bahwa NU layaknya kereta api dengan berbagai karakter penumpang yang memiliki masinis yakni ulama dengan keilmuan dan keteladanan. Berbagai jenis profesi, karakter sosial nahdliyin akan selamat ketika mengikuti ulama dalam kereta NU dengan paham Ahlussunah wal jamaah sebagai relnya.
“Ulama di NU telah ditempa dalam pesantren sehingga tidak saja cakap dalam ilmunya namun juga memiliki kepedulian terhadap umat dan bangsa,” ujarnya saat memberikan mauidhoh hasanah.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI Frankfurt,Acep Somantri, memberikan apresiasi terhadap keluarga besar nahdliyin yang datang dari berbagai negara bagian di Jerman sehingga KJRI Frankfurt menjadi bagian dari momen bersejarah dalam memperingati 1 abad NU di Jerman. Kerjasama antara PCI NU Jerman dengan pemerintah baik melalui KBRI Berlin, KJRI Frankurt, dan KJRI Hamburg dapat terus ditingkatkan untuk kemajuan Indonesia khususnya menuju 100 tahun kemerdekaan RI pada 2045.
Sementara Konsul Jenderal RI Hamburg, Ardian Wicaksono, memberikan pesan bahwa NU memiliki peran sejarah yang besar di Indonesia. Oleh karena itu peran tersebut harus terus dilanjutkan termasuk oleh NU Jerman di abad kedua untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Dalam pesannya, Atase Kepolisian KBRI Berlin, Kombes Sintho B G Silitonga, menyampaikan bahwa di Indonesia NU memiliki peran penting dalam menciptakan situasi yang harmonis di tengah keberagaman masyarakat baik secara sosial maupun politik. Oleh karena itu peran yang sama diharapkan dapat dilakukan oleh PCINU Jerman khususnya menghadapi Pemilu 2024.
Dalam acara ini pula, PCI NU Jerman memberikan ruang berupa ‘election centre’ yang diisi oleh seluruh PPLN yang ada di Jerman serta Panwaslu Luar Negeri untuk memberikan pelayanan secara langsung kepada WNI berkaitan dengan Pemilu 2024.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto