SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Indonesia merintis megaproyek pembangunan terowongan bawah laut sepanjang 1,5 kilometer menghubungkan Balikpapan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek ini menjadi tonggak bersejarah dalam dunia konstruksi di Indonesia.
“Sekarang sedang feasibility study (studi kelayakan) sama engineering design (perancangan teknis) sampai 2024. Panjang antara 1-1,5 kilometer,” kata Kepala Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, usai diskusi Urgensi “IKN dan Keberlanjutan Pemerintahan Nasional bagi Kepentingan Nusa dan Bangsa” yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) di Semarang, Jumat (15/9/2023).
Menurut Danis, proyek ini pertama kalinya di Indonesia, yang memerlukan persiapan matang, termasuk studi kelayakan dan desain rekayasa sangat teliti. Proyek terowongan bawah laut ini akan menjadi bagian dari Jalan Tol Ibu IKN Segmen 4A. Sementara proses pembangunan membutuhkna waktu kurang lebih 2-3 tahun.
“Kalau membangunnya kurang lebih diperlukan waktu sekira 2-3 tahun. Jadi kalau kita mulai 2025, maka 2027 atau 2028 (bisa dioperasikan),” lanjutnya.
Dia menambahkan, progres pembangunan IKN pada batch 1 saat ini telah mencapai 43 persen. Terdapat 39 total paket proyek infrastruktur pada batch 1 dengan nilai Rp24 triliun. Paket tersebut merupakan paket terkontrak 2020 hingga Maret 2023.
Salah satu proyek yang masuk dalam pembangunan batch 1 ini adalah Bendungan Sepaku Semoi. Danis mengatakan pembangunan tersebut sudah berpogres pada tahap akhir atau finising, seperti pemasangan batu.
“Bendungan sudah (selesai). Siap-siap mau in bonding. Bendunganitu kapasitasnya 2.000 liter per detik untuk IKN, , dan 500 liter per detik untuk Balikpapan. Target tahun ini dioperasikan, in bonding itu sudah 95%, sudah bere- beres, bendungan yang utamanya sudah selesai,” tandas dia.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto