SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Queen City Mall Semarang menerapkan teknologi AI (artificial intelligence) guna mendeteksi jumlah pengunjung. Untuk mendukung teknologi modern itu dibutuhkan koneksi internet supercepat yang disediakan PT Internet Mulia Untuk Negeri atau NEXA.
“Kami mengamati bagaimana Queen City Mall menjadi tolok ukur baru industri retail di Semarang, dengan menjadi mall terbesar di Jawa Tengah, teknologi terbaru dan internet super cepat akan menambah experience berbelanja dari customer,” kata Chief Executive Officer NEXA, Priyo Suyono, usai penandatanganan kerja sama SRLand Properties dengan NEXA, di Queen City Mall, Jumat (3/11/20223).
“Dalam kerja sama ini, kami memberikan layanan internet dengan infrastruktur jaringan fiber optic eskslusif untuk public area hingga Management Office dari Queen City Mall dengan kecepatan internet hingga 1 Gbps, yang artinya 42 kali lebih cepat dari kecepatan internet rata-rata di Indonesia,” ungkap dia.
Selain layanan internet, NEXA sebagai perusahaan Digital Solutions juga mengembangkan fasilitas berbasis AI (Artificial Intelligence), yang memungkinkan Queen City Mall bisa melakukan pemantauan traffic dan gender pengunjung. Data yang didapatkan nantinya akan bisa membantu pihak management Queen City Mall memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
“Dengan adanya support internet super cepat, ditambah teknologi AI (Artificial Intelligence) ini nantinya akan membuat kami menerima data yang lebih cepat, akurat, efektif, dan efisien sehingga kami mengerti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh customer, ini adalah bentuk komitmen kami melayani customer dengan pelayanan terbaik” kata Vonny Tresno Santoso, President Director SRLand.
Kerja sama eksklusif antara NEXA dan Queen City Mall ini akan berjalan selama 10 tahun ke depan, dengan harapan membawa Queen City Mall menjadi menjadi mall dengan internet supercepat pertama di Jawa Tengah. Selain itu, juga menjadi pilihan utama pengunjung di Kota Semarang hingga Jawa Tengah.
Dalam ekosistem digital, kebutuhan kecepatan internet bersifat mutlak di semua aspek industri, mulai dari industri teknologi sendiri, industri kreatif, hingga industri retail. Internet ibarat menjadi bahan bakar terselenggaranya proses industri, mulai dari pengiriman dan penerimaan data vital, akses terhadap refrensi internasional, riset terhadap pasar, hingga pengelolaan sistem yang diharuskan cepat tanpa ada hambatan.
Melihat krusialnya kebutuhan tersebut, ternyata Indonesia masih terperangkap di urutan bawah dalam hal kecepatan internet rata-rata di dunia. Data dari Speedtest Global Index by Ookla memaparkan, dalam kategori internet mobile, Indonesia berada di urutan ke-96 dari 143 negara di dunia, dan berada di posisi ketiga terbawah di Asia Tenggara dengan rata-rata kecepatan hanya 24,01 Mbps.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto