YOGYAKARTA, iNewsJoglosemar.id - Cewek manis bernama Ajeng Elsantika Purnawati adalah satu dari tiga masinis perempuan yang bertugas di Daop VI Yogyakarta. Selain Ajeng, Siti Afoni dan Dheamorita, segelintir Srikandi yang kini menjadi asisten masinis di Daop 6 Yogyakarta.
Perempuan asal Lamongan Jawa Timur ini baru saja menjadi masinis perempuan di bulan Februari 2022 yang lalu saat proses open rekruitmen. Ribuan orang turut mendaftar dalam rekruitmen terbuka tersebut.
Ajeng mengaku tak menyangka bakal menjadi masinis. Perempuan ini mengaku jika dirinya sama sekali tak mengetahui apa yang namanya masinis itu dan bagaimana kerjanya. Karena memang dia buta masalah profesi perkeretaapian itu sendiri.
Di keluarganya juga sama sekali tidak ada yang bekerja di PT KAI. Namun setelah mengetahui adanya lowongan pekerjaan di PT KAI di mana salah satu formasinya adalah masinis, maka dia ingin mencobanya. Perempuan berumur 22 tahun ini mengaku penasaran dengan formasi masinis.
"Saya bahkan awalnya belum pernah naik kereta seumur hidup, tapi kemudian pada 2022 lalu saat ada lowongan di PT KAI, saya ikut daftar. Ya saya daftar. Ratusan yang daftar dan diterima 3 orang untuk perempuan salah satunya saya," ujarnya.
Ketika awal menjadi masinis, masih banyak yang meragukan kemampuan seorang perempuan. Karena masinis jadi salah satu profesi yang identik dengan lak-laki. Selama ini bahkan belum ada masinis perempuan di Indonesia, khususnya untuk Kereta Api (KA) non listrik.
Perempuan asal Lamongan, Jawa Timur ini mengaku, ketertarikan menjadi masinis. Karenanya saat mengikuti pelatihan, dia merasa antusias belajar mengemudi KA non listrik jarak jauh. Untuk dapat menjadi masinis beneran maka butuh 2.000 jam perjalanan yang harus mereka tempuh untuk bisa mengemudi lokomotif dan mengoperasikan KA serta langsiran.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta