Untuk mendaftar dalam e-katalog, langkahnya pun cukup mudah. UMKM hanya perlu memiliki akun LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) dari pemerintah daerah, kemudian login ke web LKPP, dan mengisi beberapa informasi penting seperti izin usaha dan foto produk. Setelah itu, produk UMKM akan terpampang dan dapat diakses oleh seluruh instansi pemerintah.
"Setahun kami di LKPP yang tadinya hanya 1,5 juta produk sudah kita tingkatkan menjadi 7,5 juta produk pada 2023. Beraneka produk ada di situ dengan total transaksi tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun. Jadi ini kita dorong terus terutama pelaku UMKM," lanjutnya.
E-katalog, menjadi angin segar bagi UMKM untuk terus berkembang dan naik kelas. Dukungan dari pemerintah, seperti yang ditunjukkan oleh Rumah BUMN Semarang, menjadi kunci penting dalam mewujudkan hal tersebut.
"Kali ini ada lebih dari 20 UMKM binaan kita yang ikut dalam sosialisasi ini. Mereka bergerak di berbagai macam UMKM seperti kuliner, fesyen, hingga kraft," ujar Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati.
Dia menjelaskan, terdapat sekira 7.000 UMKM binaan Rumah BUMN Semarang. Seluruh UMKM itu memiliki peluang yang sama untuk bisa memasarkan produk-produk lokal ke pemerintah pusat maupun daerah.
"Tentu kita akan membantu UMKM-UMKM itu untuk berkomunikasi dengan LPSE hingga membuat akun dan produknya bisa tampil di E-Katalog,” lugasnya.
Editor : Enih Nurhaeni