get app
inews
Aa Read Next : Zurich Lanjutkan Program Kewirausahaan, Sasar Lebih dari 3.700 Siswa di 14 Kota

Solusi Kebiasaan Merokok: Seminar FEB Undip dan IDF Soroti Harm Reduction

Kamis, 05 September 2024 | 18:34 WIB
header img
Solusi Kebiasaan Merokok: Seminar FEB Undip dan IDF Soroti Harm Reduction (Taufik Budi)

Tantangan Harga

Mengacu pada hasil studi, Lazuardi menggarisbawahi pentingnya kebijakan harga yang dapat mendorong peralihan dari CC ke EC sebagai bagian dari strategi pengurangan bahaya tembakau.

"Peningkatan cukai CC sambil menjaga harga EC tetap kompetitif dapat mempercepat transisi ini, yang pada akhirnya membantu perokok dewasa mengurangi risiko kesehatan mereka," jelasnya.

Namun, ia juga memperingatkan bahwa kenaikan harga pada kedua produk bisa berpotensi meningkatkan peredaran produk tembakau ilegal. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang tepat untuk menjaga keseimbangan harga, sekaligus mendorong perokok beralih ke produk yang lebih rendah risiko atau berhenti merokok sama sekali.

Lazuardi juga menyatakan bahwa penelitian ini akan dilanjutkan dengan analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis) yang mengkaji dampak ekonomi dan kesehatan dari peralihan perokok CC ke EC.

"Kami berharap penelitian lanjutan ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat, seperti penurunan cukai pada EC untuk mendorong peralihan dari rokok konvensional," tuturnya.

Dr. Jaka Aminata, SE, MA, Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi FEB UNDIP

Dr. Jaka Aminata, SE, MA, Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi FEB UNDIP, dalam sambutannya menekankan pentingnya seminar ini sebagai langkah awal untuk memetakan dampak regulasi terhadap kesehatan masyarakat dan ekonomi.

"Dengan tingkat kematian dan disabilitas akibat tembakau yang cukup tinggi di Indonesia, seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam memahami kebijakan pengurangan bahaya tembakau," ujar Jaka.

Ia juga menambahkan bahwa diperlukan intervensi yang lebih komprehensif, edukasi publik, serta kebijakan bebas rokok untuk menekan angka prevalensi merokok di Indonesia. Selain itu, pembatasan terhadap variasi rasa/aroma pada CC dan EC bagi konsumen remaja menjadi penting untuk mencegah inisiasi merokok di kalangan anak muda.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut