SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Berlalu lintas merupakan bagian dari rutinitas sehari-hari yang tak terpisahkan dari kehidupan modern. Hampir semua orang terlibat dalam aktivitas ini, baik sebagai pengemudi, penumpang, maupun pejalan kaki. Pergerakan kendaraan dan orang dari satu tempat ke tempat lain melalui jalan atau ruang publik lainnya menciptakan dinamika yang sangat kompleks di jalan raya. Oleh karena itu, lalu lintas tidak bisa dipisahkan dari aturan-aturan yang mengatur setiap aktivitas di jalan raya.
Aturan lalu lintas menjadi landasan penting untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di jalan. Tanpa aturan yang jelas dan dipatuhi oleh semua pihak, lalu lintas bisa menjadi chaos, yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Aturan ini mengatur berbagai hal, mulai dari rambu-rambu, tata cara mengemudi, hingga sanksi bagi para pelanggar. Oleh karena itu, memahami dan mematuhi aturan lalu lintas adalah kewajiban bagi setiap pengguna jalan.
Fungsi utama aturan lalu lintas adalah menjaga keamanan. Setiap aturan yang dibuat bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan yang dapat terjadi di jalan. Misalnya, aturan penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor atau sabuk pengaman bagi pengendara mobil. Dengan mematuhi aturan tersebut, pengendara dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari potensi kecelakaan yang fatal.
Selain keamanan, aturan lalu lintas juga berfungsi menjaga kelancaran dan ketertiban di jalan. Dalam situasi di mana setiap orang mengikuti aturan yang berlaku, lalu lintas akan lebih teratur dan kemacetan dapat dihindari. Sebaliknya, pelanggaran aturan lalu lintas, seperti menerobos lampu merah atau parkir sembarangan, akan memperburuk kondisi lalu lintas dan menimbulkan kemacetan yang merugikan banyak pihak.
Aturan lalu lintas juga memberikan pedoman yang jelas bagi setiap pengguna jalan tentang hak dan kewajiban mereka. Misalnya, rambu-rambu yang menunjukkan hak jalan utama di persimpangan, memberi kejelasan kepada pengendara tentang siapa yang harus mendahulukan jalan. Dengan adanya pedoman ini, konflik antar pengguna jalan dapat diminimalisir karena semua pihak memiliki panduan yang sama dalam berinteraksi di jalan raya.
Selain itu, aturan lalu lintas juga melindungi fasilitas umum dari kerusakan. Tanpa aturan yang mengatur penggunaan jalan, fasilitas seperti trotoar, pembatas jalan, dan jembatan penyeberangan bisa dengan mudah rusak akibat penggunaan yang tidak sesuai. Dengan aturan yang jelas, pengguna jalan diharapkan menggunakan fasilitas sesuai fungsinya, sehingga infrastruktur tersebut bisa bertahan lebih lama.
Aturan lalu lintas yang wajib dipahami oleh setiap pengguna jalan di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Undang-undang ini adalah payung hukum utama yang mengatur berbagai aspek lalu lintas, mulai dari persyaratan mengemudi, pengaturan rambu-rambu, hingga sanksi bagi pelanggar. Dengan memahami undang-undang ini, pengguna jalan dapat mengetahui hak dan kewajibannya secara lebih jelas dan terhindar dari pelanggaran.
Namun, penting untuk diingat bahwa aturan tertulis ini bukan satu-satunya pedoman dalam berlalu lintas. Ada pula aturan-aturan tidak tertulis yang berupa norma sosial dan etika berlalu lintas, yang juga sangat penting dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan di jalan. Mengabaikan aturan tidak tertulis ini bisa membuat kondisi lalu lintas menjadi tidak nyaman meskipun aturan tertulis telah dipatuhi.
Editor : Enih Nurhaeni